Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menekan defisit neraca dagang, pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan ekspor. Salah satunya dengan meningkatkan investasi bagi industri yang berorientasi ekspor.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan peningkatan investasi di perusahaan yang berorientasi ekspor merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan defisit neraca perdagangan.
"Solusi ekonomi kita ini hanya bisa diselesaikan kalau investasi untuk ekspor itu meningkat," ujar JK usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Selasa (12/2).
JK mengatakan, salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah memberikan insentif dan kemudahan bagi industri. Selama ini, pemerintah telah mengobral tax holiday dan pengampunan pajak bagi industri. Namun, bagi JK langkah tersebut juga perlu dibarengi dengan upaya lain.
Menurut wapres, perbaikan infrastruktur juga menjadi perhatian dalam meningkatkan investasi. Perbaikan infrastruktur akan membuat industri lebih efisien sehingga meningkatkan daya saing.
"Pelabuhan diperbaiki, sistem logistik diperbaiki, kemudian banyak yang harus kita rumuskan nanti untuk menjadikannya dorongan," terang JK.
Selain itu, perizinan juga masih menjadi masalah di Indonesia. Meski sudah ada perizinan online satu pintu (online single submission/OSS), tetapi belum berjalan maksimal. Menurut JK, saat ini pelaksanaan OSS masih terhambat di daerah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, perihal Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang kerap menjadi masalah
"di daerah izin RTRW jadi masalah, sekarang mau dituntaskan, masukkan ke OSS," jelas Luhut.
Selain RTRW, Luhut mengungkapkan banyaknya aturan yang tumpang tindih menghambat investasi. Oleh karena itu, nantinya akan ada kebijakan yang dapat menerobos aturan yang saling tumpang tindih tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News