kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wapres: Jangan ragu bawa kembali uang hasil ekspor


Rabu, 16 Oktober 2013 / 14:03 WIB
Wapres: Jangan ragu bawa kembali uang hasil ekspor
ILUSTRASI. Direktur TKIM Arman Sutedja, Wakil Presiden Direktur INKP Suhendra Wiriadinata, dan Direktur INKP Kurniawan Yuwono?saat paparan publik di Jakarta, Kamis (26/8).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Boediono membuka secara resmi Trade Expo Indonesia ke-28 di Hall D2, Jakarta International Expo di Kemayoran, Rabu (16/10).

Dalam sambutannya, Wapres meyakinkan para pengusaha, khususnya para eksportir untuk tidak khawatir membawa kembali uang hasil ekspornya ke dalam negeri, karena ekonomi makro Indonesia tetap stabil dan aman bagi bisnis.

Jaminan tersebut disampaikan Boediono dengan alasan, bahwa selama kurang lebih 40 tahun terakhir, pemerintah mengelola ekonomi makro secara hati-hati dan penuh perhitungan.

"Pemerintah berkomitmen akan mempertahankan stabilitas makro kita. Oleh Karena itu, pelaku bisnis kita, jangan ragu-ragu, lanjutkan kegiatannya, jangan ragu membawa kembali penerimaan ekspornya ke Indonesia. Aman kok," ujar Wapres yang disambut tepuk tangan para pelaku bisnis

Wapres menjelaskan, kondisi fiskal Indonesia dikelola secara hati-hati. Pemerintah  saat ini, terus melakukan penyesuaian dalam beberapa indikator utama kegiatan ekonomi dalam negeri. Salah satu seperti suku bunga, kurs rupiah dan beberapa kebijakan lainnya.

Selain itu, yang menjadi sasaran lain pemerintah dalam mengelola ekonomi adalah menjaga inflasi ke tingkat yang rendah.

Boediono memang mengakui bahwa akan kenaikan inflasi dalam beberapa bulan terakhir, tetapi pemerintah berkomitmen terus menjaga agar inflasi berada dalam posisi yang rendah selama dua sampai tiga tahun ke depan. Salah satu caranya adalah dengan mengamankan suplai kebutuhan pokok.

"Pemerintah terus mengamankan arus ketersediaan harga-harga barang-barang kebutuhan pokok. Hal ini sangat penting bagi pelaku bisnis karena sangat mempengaruhi biaya buruh dan lainnya. Sebab faktor inflasi menjadi salah satu indikator dalam keputusan menaikkan gaji buruh," terang Wapres.

Karena itu, Mantan Gubernur Bank Indonesia berjanji bahwa pemerintah akan menggarap beberapa indikator yang berpotensi mengganggu kestabilan ekonomi secara sungguh-sungguh.

Ia juga mengajak pihak swasta atau pengusaha untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri.

Dalam kesempatan itu, Boediono memberikan penghargaan Trimaniyarta kepada 39 pengusaha nasional yang telah berpartisipasi besar dalam kegiatan ekspor dan mendorong ekonomi Indonesia lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×