kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wanti-wanti anak buah, Sri Mulyani: Jangan punya budaya amburadul!


Jumat, 19 Maret 2021 / 16:05 WIB
Wanti-wanti anak buah, Sri Mulyani: Jangan punya budaya amburadul!
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan anak buahnya yang sering beralasan untuk membenahi manajemen dan tata kelola. Ia menegaskan, di Kementerian Keuangan tidak memiliki budaya yang amburadul. 

Termasuk dalam hal ini Badan Layanan Umum (BLU). Meski ini bukan agency non profit, BLU wajib memiliki tata kelola dan bersifat profesional. 

“Kita disebut agency non profit, bukan berarti kita punya budaya amburadul, seenaknya sendiri, tidak profesional. Karena institusi ini melayani masyarakat, harus semakin profesional!” tekannya dalam seminar BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi, Jumat (19/3). 

Baca Juga: Penerimaan pajak hingga Februari 2021 mencapai 144,93 triliun

Ia lalu menambahkan, apalagi BLU ini bukanlah agensi yang baru. Berdasarkan PP 23 tahun 2005, BLU terus dikelola dan mengalami perubahan untuk lebih baik lagi, terutama dari sisi layanan. 

Sri Mulyani juga menekankan pentingnya obyektivitas dalam pengembangan dan pengawasan BLU. Jangan sampai penilaian BLU berdasarkan subyektivitas sehingga pengembangan kualitas BLU bisa terhambat. 

“Nggak ada itu subyektivitas. Misal BLU ini bilang saya nggak bisa dibandingin dengan yang lain karena daerahnya beda, fungsinya beda. Kita ini organisasi yang sama, tetap ada kesamaan dong biar bisa saling belajar,” tambahnya. 

Lebih lanjut, dengan tata kelola, manajemen, dan kepemimpinan yang mumpuni tersebut, BLU diharapkan bisa semakin baik dalam melayani publik baik dalam berbagai macam bidangnya. 

Baca Juga: OECD proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,4% pada 2022

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto mengungkapkan pendapatan BLU di tahun lalu tercatat Rp 69,98 triliun, atau tumbuh 40,2% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 48,9 triliun.

Sedangkan, realisasi pendapatan BLU yang masuk ke Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar RP 69,6 triliun atau 139% dari target yang sebesar Rp 50 triliun. 

Selanjutnya: Kemenkeu catat penerimaan PPN & PPnBM tumbuh positif pada Januari-Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×