Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan anak buahnya yang sering beralasan untuk membenahi manajemen dan tata kelola. Ia menegaskan, di Kementerian Keuangan tidak memiliki budaya yang amburadul.
Termasuk dalam hal ini Badan Layanan Umum (BLU). Meski ini bukan agency non profit, BLU wajib memiliki tata kelola dan bersifat profesional.
“Kita disebut agency non profit, bukan berarti kita punya budaya amburadul, seenaknya sendiri, tidak profesional. Karena institusi ini melayani masyarakat, harus semakin profesional!” tekannya dalam seminar BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi, Jumat (19/3).
Baca Juga: Penerimaan pajak hingga Februari 2021 mencapai 144,93 triliun
Ia lalu menambahkan, apalagi BLU ini bukanlah agensi yang baru. Berdasarkan PP 23 tahun 2005, BLU terus dikelola dan mengalami perubahan untuk lebih baik lagi, terutama dari sisi layanan.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya obyektivitas dalam pengembangan dan pengawasan BLU. Jangan sampai penilaian BLU berdasarkan subyektivitas sehingga pengembangan kualitas BLU bisa terhambat.
“Nggak ada itu subyektivitas. Misal BLU ini bilang saya nggak bisa dibandingin dengan yang lain karena daerahnya beda, fungsinya beda. Kita ini organisasi yang sama, tetap ada kesamaan dong biar bisa saling belajar,” tambahnya.
Lebih lanjut, dengan tata kelola, manajemen, dan kepemimpinan yang mumpuni tersebut, BLU diharapkan bisa semakin baik dalam melayani publik baik dalam berbagai macam bidangnya.
Baca Juga: OECD proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,4% pada 2022
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto mengungkapkan pendapatan BLU di tahun lalu tercatat Rp 69,98 triliun, atau tumbuh 40,2% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 48,9 triliun.
Sedangkan, realisasi pendapatan BLU yang masuk ke Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar RP 69,6 triliun atau 139% dari target yang sebesar Rp 50 triliun.
Selanjutnya: Kemenkeu catat penerimaan PPN & PPnBM tumbuh positif pada Januari-Februari 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News