Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Penerimaan pajak sampai 22 November baru mencapai Rp 828,93 triliun, atau 64% dari target Rp 1.294 triliun. Direktorat Jenderal Pajak enggan muluk-muluk mengejar target.
Sigit Priadi Pramudito, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak mengaku realistis dalam menerapkan target mengingat sisa waktu yang sempit.
Ia memasang target pesimistis untuk realisasi penerimaan tahun ini, yaitu 85% dari total target APBN-P 2015 atau sekitar Rp 1.110 triliun.
Sampai akhir pekan lalu, penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas terkumpul Rp 433,43 triliun. Meski lebih tinggi ketimbang tahun lalu, pencapaian ini masih jauh dari target yaitu 629,83 triliun.
Selanjutnya, penerimaan pajak dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) di periode Januari-22 November 2015 tercatat sebesar Rp 329,63 triliun, turun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 337,27 triliun.
PPh dari minyak dan gas (migas) juga menurun tajam dari Rp 74,51 triliun menjadi Rp 46,67 triliun.
Sigit mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk meminimalisasi kekurangan penerimaan (shortfall). "Biasanya kan di Desember orang berbondong-bondong datang, semoga target tercapai," ujarnya, Selasa (24/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News