kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wakil Ketua DPR: Kalau pembatasan sulit, pemerintah sebaiknya naikkan harga BBM


Kamis, 19 Januari 2012 / 10:33 WIB
Wakil Ketua DPR: Kalau pembatasan sulit, pemerintah sebaiknya naikkan harga BBM
ILUSTRASI. Berikut beragam cara mengatasi gugup saat presentasi di depan umum.


Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can

JAKARTA. Rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti api jauh dari panggangan. Sebab, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendengar PT Pertamina belum siap dengan rencana pembatasan subsidi tersebut.

Karena itu, dia meminta pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur hingga pelaksanaan pembatasan konsumsi BBM subsidi tersebut. "Jangan sampai muncul black market akibat disparitas harga antara BBM subsidi, non subsidi, untuk industri dan UKM," katanya, Kamis (19/1).

Pramono menyatakan, pengendalian konsumsi BBM subsidi sudah tak bisa ditunda lagi karena beban anggaran untuk subsidi sudah terlampau berat. Nah, bila rencana pembatasan BBM subsidi dengan mengalikan ke bahan bakar terlalu sulit, dia menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM. “Dibandingkan negara lain, harga BBM kita memang masih tergolong murah. Subsidi yang terlalu besar bisa jadi bom waktu," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mulai bulan April 2012 pemerintah berencana menetapkan penggunaan BBM subsidi hanya diperuntukkan kendaraan roda dua, roda tiga, kendaraan umum, serta kebutuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sedangkan untuk kendaraan lainnya harus menggunakan BBM non subsidi atau beralih ke bahan bakar gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×