kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Wacana Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya Kembali Mengemuka, Siapa Investornya?


Sabtu, 29 Oktober 2022 / 09:19 WIB
Wacana Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya Kembali Mengemuka, Siapa Investornya?
ILUSTRASI. Teknisi memeriksa kereta cepat inspeksi yang dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/foc.


Reporter: kompas.com | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah akan memperpanjang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)  hingga Surabaya. Rute ini jauh lebih panjang dibandingkan yang ada saat ini cuma dari Halim ke Tegalluar.  

Hitungan Menhub dengan kereta cepat, maka rute Jakarta ke Surabaya bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam sehingga bisa bersaing dengan pesawat udara. 

Padahal di saat bersamaan, pemerintah bersama Jepang juga tengah berencana membangun Kereta Semi Cepat Jakarta Surabaya.  

"Kereta cepat juga gitu kok, dibangun cuma Jakarta-Bandung banyak kok-nya, tapi kalau kita yakin ini akan kita bangun Jakarta-Surabaya (Kereta Cepat Jakarta Surabaya)," kata Budi Karya dikutip pada Jumat (28/10/2022). 

Baca Juga: Naik Kereta Cepat, Tut... Tut.. Tut.. ke Bandung, Kini ke Surabaya

Meski baru wacana, Budi tidak menjabarkan terkait tindak lanjut mengenai realisasinya, terutama sumber pendanaannya. Terlebih, untuk rute Jakarta-Bandung saja yang berjarak 142 kilometer, biaya yang dikeluarkan mencapai ratusan triliun. 

Sementara jarak Jakarta ke Surabaya mencapai hampir 800 kilometer. 

Proyek kereta cepat didanai utang dari China dengan bunga 2% per tahun. Jauh lebih tinggi dibandingkan proposal Jepang yang menawarkan bunga 0,1% per tahun. 

Utang itu akan ditanggung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium perusahaan yang sebagian besar sahamnya dikuasai PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), perusahaan patungan BUMN Indonesia. 

Empat BUMN yang terlibat dalam proses pembangunan kereta kecepatan tinggi antara lain Kereta Api Indonesia, Wijaya Karya, PTPN VIII, dan Jasa Marga.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Waktu Tempuh Hanya 4 Jam  

Selain itu karena adanya pembengkakan biaya, APBN juga harus ikut menambal pembengkakan biaya atau cost overrrun agar proyek ini tak sampai mangkrak. 

Sebagai informasi saja, biaya pembangunan mega proyek infrastruktur itu mengalami pembengkakan biaya menjadi US$ 8 miliar atau setara Rp 114 triliun, bahkan perhitungan lainnya, investasinya bisa bengkak lagi mencapai Rp 118 triliun. 

Angka tersebut membengkak dari rencana awal hanya sebesar US$ 6 miliar sesuai perhitungan pihak China. 

Proyek ini juga seharusnya rampung pada 2019, namun diperkirakan baru selesai pada pertengahan 2023. 

Biaya pembangunan pun membengkak sehingga perlu disuntik APBN. 

Melonjaknya biaya investasi kereta cepat kerja sama Indonesia-China bahkan juga sudah jauh malampaui dana pembangunan untuk proyek yang sama yang ditawarkan proposal Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), meski pihak Tokyo menawarkan bunga utang lebih rendah.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat akan Diteruskan hingga Surabaya  

Agar proyek tidak sampai mangkrak, pemerintah Indonesia menambal sebagian kekurangan dana dengan duit APBN melalui skema penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN yang terlibat di proyek tersebut. 

Penggunaan dana APBN untuk mendanai proyek kereta cepat sejatinya sudah mengingkari janji pemerintah. 

Proyek ini dijanjikan akan digarap skema business to business tanpa campur tangan pemerintah. 

Rencana rute kereta cepat Budi Karya mengatakan, jika direalisasikan, maka kereta cepat akan menghubungkan sejumlah pusat-pusat ekonomi di Pulau Jawa. Konsep pembangunan kereta cepat ini dimulai dari Jakarta, Karawarng, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya. 

"Jadi kami kawal benar kereta cepat ini konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama, jadi rencananya itu Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya. Mudah-mudahan 4 jam bisa melaksanakan itu," ujarnya. 

Baca Juga: BPKP Dua Kali Audit Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Lebih lanjut, Budi mengatakan, landasan-landasan terkait rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini harus dilaksanakan. 

Ia mencontohkan, proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebelumnya sudah dibicarakan 15 tahun yang lalu dan baru kini berhasil dibangun. 

"Jadi kami meletakkan dulu landasan itu, tahu MRT, itu sudah dibahas 15 tahun, Pak Jokowi berani kita mulai pembangunan MRT dan terjadi dan bisa," ucap Budi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kereta Cepat Mau Dilanjut sampai Surabaya, Ini Rutenya", Klik untuk baca:

https://money.kompas.com/read/2022/10/28/111632126/kereta-cepat-mau-dilanjut-sampai-surabaya-ini-rutenya?page=1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×