kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.302   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.193   25,99   0,36%
  • KOMPAS100 1.048   2,85   0,27%
  • LQ45 816   0,90   0,11%
  • ISSI 225   0,98   0,44%
  • IDX30 426   0,00   0,00%
  • IDXHIDIV20 505   -0,22   -0,04%
  • IDX80 118   0,12   0,11%
  • IDXV30 120   0,38   0,32%
  • IDXQ30 139   -0,04   -0,03%

Wabah penyakit mendera, Kemlu belum terima travel warning


Selasa, 16 Januari 2018 / 05:10 WIB
Wabah penyakit mendera, Kemlu belum terima travel warning


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengaku belum menerima travel warning atawa peringatan berkunjung ke Indonesia dari negara lain terkait maraknya wabah penyakit yang melanda belakangan hari.

"Sejauh ini kami belum ada travel warning ke Indonesia," kata Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu Cecep Herawan saat dihubungi KONTAN, Senin (15/1).

Meski demikian, Kata Cecep Kemlu siap melakukan komunikasi intensif dengan negara yang kelak menerbitkan travel warning, guna memberikan pemahaman yang tuntas.

Sebab katanya, sebagai negara kepulauan yang besar, kondisi satu dua wilayah tak bisa secara umum merepresentasikan keadaan Indonesia secara keseluruhan.

"Kalau kita ibaratkan Indonesia di Eropa maka wilayahnya dari London hingga Istanbul. Kejadian pada satu bagian wilayah Indonesia tidak serta merta menggambarkan kondisi Indonesia secara keseluruhan," lanjutnya.

Sekadar informasi, setelah awal Januari lalu, Kemenkes mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) serangan difteri, kini Kampung Nakai Distrik Pulau Tiga dan Kota Agats, Provinsi Papua rawan mengalami KLB Campak dan Gizi Buruk.

Soal ini, Presiden Joko Widodo mengimbau Pemda setempat bisa lebih banyak bergerak. Sebab kata Jokowi, menuju Distrik Agats, medan yang dilalui sangat berat.

"Kita lihat medan di sana sangat berat sekali, contoh di Nduga, jalan ke Wamena saja empat hari, ke Asmat juga sama, lewat rawa, gunung, hambatan sangat berat dan biaya juga mahal," kata Presiden Jokowi seusai meresmikan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (14/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×