Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
Namun, pemerintah masih optimistis mampu mengimbangi potensi perlambatan ekonomi tersebut dengan berbagai rencana kebijakan, salah satunya Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Berbagai reformasi melalui aturan sapu jagat tersebut diyakini ampuh sebagai senjata menghadapi buruknya sentimen global tahun ini.
“Untuk sektor wisata juga sedang kita rencanakan bagaimana memperkuat pasar domestik, termasuk mendiskon tarif tiket pesawat ke beberapa destinasi, dan mendorong industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di daerah wisata melalui kegiatan pemerintah,” lanjut Susi.
Baca Juga: Ekonom Samuel Aset Manajemen menilai virus corona bisa perbaiki CAD di awal tahun ini
Meski dengan perhitungan Airlangga sebelumnya dampak corona berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi ke bawah level 5%, atau lebih tepatnya 4,91%-4,72%, Susi mengatakan, pemerintah tetap yakin dan berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5% di tahun ini.
“Tidak sampai ke bawah 5% lah. Kita masih punya banyak senjata yang sedang dalam proses. Mudah-mudahan ini bisa set-off buruknya kondisi akibat virus corona ini,” tandas Susi.
Sementara pada kesempatan lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani belum mau memberi tanggapan rinci terkait rencana pemerintah me revisi target pertumbuhan ekonomi untuk 2020. “Itu nanti kita lihat ya,” ujarnya singkat, Senin (10/2).
Baca Juga: Presiden Xi: China akan memenangkan pertempuran melawan wabah virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News