Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) buka suara terkait maraknya jasa penukaran uang baru di luar jalur resmi. Salah satu yang menggegerkan jagat maya, yakni seorang pria Bernama Wildan yang memamerkan tumpukan uang baru pecahan senilai kurang lebih Rp 2 miliar.
Warga Bangil, Pasuruan, Jawa Timur tersebut menjadi sorotan, terutama karena memiliki stok uang baru dalam jumlah yang sangat besar. Bahkan, Wildan menawarkan jasa penukaran uang di beberapa kota tanpa batasan jumlah, yang tentunya dengan mengenakan tarif biaya penukaran uang. Ia menyediakan pecahan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 20.000.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Anwar Bashori menegaskan, pihaknya tidak memberikan jalur khusus dalam layanan penukaran dan tidak memberikan akses khusus bagi para penjual uang rupiah, termasuk dengan Wildan.
“Berkenaan dengan isu penjualan uang baru yang tengah ramai di media sosial, BI memastikan tidak memberikan jalur khusus,” kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/3).
Ia menambahkan, layanan penukaran BI kepada masyarakat dilakukan mengacu pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.21/10/PBI/2019 tentang Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.19/13/PADG/2017 tentang Penukaran Uang Rupiah yang berlaku sama untuk seluruh masyarakat.
Pada periode SERAMBI 2025, seluruh kegiatan penukaran dilakukan secara transparan melalui PINTAR oleh seluruh masyarakat.
Baca Juga: Tak Kebagian Penukaran Uang Baru BI, Cek Lokasi ATM Pecahan Rp 10.000 dan Rp 20.000
Anwar menyebut, penggunaan aplikasi PINTAR diharapkan dapat meningkatkan kepastian layanan, mengurangi antrian/kepadatan di lokasi penukaran untuk kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat, serta sebagai upaya pemerataan distribusi uang kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Selain itu, dalam PBI PUR dimaksud telah diatur bahwa layanan penukaran kepada masyarakat dilakukan oleh BI, bank yang beroperasi di wilayah Indonesia, dan pihak lainnya yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
“Untuk itu, BI menghimbau agar masyarakat hanya melakukan penukaran uang rupiah di layanan resmi Bank Indonesia dan perbankan agar terjamin keasliannya dan terjaga keamanannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, BI menghimbau, terkait penukaran uang rupiah melalui mekanisme jual beli di luar layanan resmi BI dan perbankan memiliki risiko bagi masyarakat, diantaranya yaitu tidak terjamin keasliannya, sulit dipastikan akurasi jumlahnya, hingga rawan penipuan yang dapat merugikan masyarakat secara finansial.
Anwar juga menegaskan, uang rupiah sejatinya merupakan simbol kedaulatan negara yang wajib dijunjung tinggi kehormatannya dan sepatutnya diperlakukan dengan baik.
Untuk itu, BI juga menghimbau agar masyarakat menggunakan uang rupiah sebagai alat Halaman 1 pembayaran dalam transaksi di Indonesia dengan baik dan tidak menjadikan uang Rupiah sebagai komoditi yang diperdagangkan.
Ke depan, guna memperluas jangkauan dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan penukaran, BI akan memperkuat sinergi dengan perbankan untuk membentuk Sentra Kas Mitra (SKM), dan dengan mitra kerja non perbankan untuk membentuk Mitra Layanan (MILA) sebagai perpanjangan tangan Bank Indonesia untuk memberikan layanan penukaran kepada masyarakat.
Dengan adanya pola kerja sama dimaksud, diharapkan masyarakat dapat memperoleh layanan penukaran dengan lebih efisien, terjamin akurasi kuantitas dan keasliannya, serta tercipta pemerataan layanan penukaran di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk diketahui, pada tahun ini, BI mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Idulfitri yang didistribusikan melalui penarikan perbankan maupun layanan penukaran uang Rupiah. Guna meningkatkan kualitas program SERAMBI, layanan penukaran uang Rupiah mengoptimalkan penggunaan aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR), termasuk untuk akses layanan penukaran di loket perbankan.
Baca Juga: Ini 15 Kantor Cabang BCA yang Melayani Penukaran Uang Baru dan Caranya
Selanjutnya: Permintaan Sistem PLTS Melonjak di 2024, SUN Energy Percepat Transformasi di 2025
Menarik Dibaca: Resep Baklava Simpel yang Legit untuk Suguhan Lebaran, Hanya Pakai 4 Bahan Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News