kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Viral Masalah Sampah di Tangsel, Ini Respon Menteri PU


Kamis, 18 Desember 2025 / 19:52 WIB
Viral Masalah Sampah di Tangsel, Ini Respon Menteri PU
ILUSTRASI. Pemkot Tangerang Selatan tutup tumpukan sampah dengan terpal (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar) Masalah tumpukan sampah yang viral di Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan dari Pemerintah Pusat. ?


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Masalah tumpukan sampah yang viral di Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan dari Pemerintah Pusat. 

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang sudah tidak lagi mampu menampung beban sampah harian yang melonjak.

Menteri PU, Dody Hanggodo mengungkapkan, volume sampah di Tangsel saat ini telah melampaui 1.000 ton per hari. Padahal, kapasitas TPA Cipeucang yang tersedia sudah dalam kondisi penuh sesak.

“Tangsel itu kan tempat buang sampahnya (TPA) sudah penuh,” ujarnya dalam media briefing di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga: Sumatera Rentan Bencana Akibat Perubahan Iklim Hingga 2040

Dody menjelaskan, skema pengelolaan sampah eksisting seperti Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang dibangun Kementerian PU tidak lagi memadai.

Dia bilang, fasilitas tersebut hanya dirancang untuk pengolahan skala kecil di bawah 500 ton, sehingga kewalahan menghadapi "ledakan" sampah Tangsel.

Sebagai solusi jangka panjang, Dody menilai Tangsel memerlukan pengolahan sampah yang lebih terintegrasi, yakni melalui teknologi pengolahan sampah menjadi energi atau waste to energy (WtE).

“Supaya efektif dibakar dan dijadikan (energi) listrik sehingga efektif dan efisien,” jelasnya.

Hanya saja, ia mengakui pengembangan WtE masih terkendala 'tarik ulur' soal besaran subsidi listrik yang diberikan pemerintah.

Dody menyatakan, Presiden Prabowo Subianto sendiri sejatinya telah memperkuat landasan hukum melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Menjadi Energi Terbarukan.

Untuk itu, Ia menegaskan, kini tinggal aspek pelaksanaan di lapangan yang perlu dikebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana membeberkan angka antara produksi dan kapasitas tampung TPA Cipeucang.

“Kapasitas tampung TPA Cipeucang hanya maksimal 400 ton per hari, padahal produksinya minimal 800 ton sampai di atas 1.000 ton,” ungkap Dewi di lokasi yang sama.

Dewi menjelaskan, penutupan sementara TPA Cipeucang saat ini dilakukan karena Pemkot Tangsel tengah menyiapkan pembangunan landfill baru serta penataan terasering untuk mencegah longsor sampah.

Dewi menambahkan, guna mengatasi masalah ini secara sistemik, Pemkot Tangsel kini telah diusulkan masuk ke dalam program waste to energy (WtE) tahap III.

“Saat ini sudah masuk ke dalam WtE yang tahap III. Masih dalam tahap evaluasi, termasuk untuk menentukan titik lokasi proyeknya,” pungkasnya.

Baca Juga: Purbaya Klaim Belanja K/L Sudah Mulai Akselerasi pada Akhir Tahun 2025

Selanjutnya: China Uji Coba Zona Perdagangan Bebas di Hainan untuk Tarik Investasi Asing

Menarik Dibaca: Ciri-Ciri Anak Perfeksionis dan 6 Cara Menghadapinya dengan Tepat, Moms Harus Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×