Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Airlangga menuturkan beberapa aspek semakin diperketat seperti pendidikan di daerah dengan zona merah tetap berlangsung secara daring serta kegiatan peribadatan dilakukan di rumah masing-masing.
“Kenaikan Covid-19 di Bangkalan dan Kudus itu dari kegiatan pasca Idul Fitri, silaturahmi, halal bi halal, kemudian kegiatan kendurian. Khusus di Kudus ada kegiatan keagamaan yang terkait dengan ziarah ke makam Sunan Kudus,” ujar Menko
Lebih lanjut, Airlangga menyebut, kasus aktif COVID-19 di Indonesia saat ini secara keseluruhan telah mengalami penurunan di angka 6% dan lebih baik dari global yang sebesar 6,9%. Sementara untuk tingkat kesembuhan di Indonesia juga sudah berada di angka 91,2% sedangkan global di level 91%.
“Dan ini tentu harus kita perhatikan, karena beberapa varian delta, atau yang agresif sudah ada di Bangkalan, maupun di Kudus,” kata dia.
Airlangga menegaskan Covid-19 adalah nyata sehingga ia meminta seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan menjalankan 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Ini adalah tantangan yang harus kita lihat ke depan, bahwa covid itu adalah real. Kita tidak menghendaki adanya second wave, namun kita juga harus tetap menggunakan protokol, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Karena tingkat kepatuhan di beberapa wilayah termasuk Jabar, DKI turun ke 60% ini menjadi tantangan," ucap Airlangga.
Selanjutnya: Sri Mulyani sebut APBN masih dihadapkan pada tantangan dari dalam dan luar negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News