kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Vaksinasi gotong royong, Kadin: Tidak ada insentif, murni sosial


Kamis, 04 Maret 2021 / 06:01 WIB
Vaksinasi gotong royong, Kadin: Tidak ada insentif, murni sosial
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, tidak ada insentif apapun dari pemerintah bagi perusahaan atau swasta yang akan mengikuti vaksinasi gotong royong atau mandiri.

Maka, Shinta menyebut perusahaan yang akan mengikuti vaksinasi mandiri ialah meraka yang memiliki ketahanan dari segi financial untuk membiayai vaksinasi gratis bagi karyawannya.

"Ini kan program sukarela, jadi kalau perusahaan misal tidak ada kemampuan sebaiknya mengikuti vaksinasi yang gratis dari pemerintah. Karena pemerintah juga menyiapkan vaksinasi gratis untuk semua masyarakatnya," kata Shinta saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (3/3).

Vaksinasi mandiri menjadi salah satu pilihan bagi swasta yang memiliki kemampuan membiayai vaksinasi bagi karyawannya. Shinta menyebut adanya vaksinasi mandiri ditujukan untuk mendorong tercapainya herd immunity lebih cepat serta meringankan beban pemerintah. Sehingga menuntun Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 yang sudah setahun ini terjadi.

Baca Juga: Jubir Vaksinasi Covid-19 sebut vaksinasi gotong royong tak dapat subsidi

"Tidak ada insentif apapun dari pemerintah. Ini bener-bener pure untuk sosial, untuk meringankan beban pemerintah dan mempercepat tercapainya herd immunity. Jadi nggak ada bantuan apapun, kalau memang mereka tidak ada kemampuan ya silahkan mengikuti vaksinasi gratis aja" imbuhnya.

Sampai saat ini sudah ada sekitar 8.300 perusahaan swasta yang sudah mendaftar untuk vaksinasi mandiri. Terkait pendataan Shinta menyebut, pihaknya menggunakan format pendataan dari pemerintah. Hal tersebut bertujuan agar nantinya data yang ada dapat diintegrasikan dengan sistem Satu Data dari pemerintah

Pada prinsipnya Shinta menekankan perusahaan yang mendaftar ialah yang benar-benar sudah siap dalam membiayai vaksinasi bagi karyawannya. "Perusahaan-perusahaan ini sudah siap, jadi mereka mau membiayai karyawan, pekerja maupun ada juga keluarga karyawannya untuk mendapatkan vaksinasi secara gratis dari perusahaan," jelas Shinta.

Baca Juga: Menko Airlangga optimistis ekonomi tumbuh hingga 5,3% tahun ini, berikut pendorongnya

Adapun terkait persiapan vaksinator dan fasilitas kesehatan penunjang pelaksanaan vaksinasi mandiri, Shinta menyebut pihaknya juga akan memfasilitasi. Kini sudah ada beberapa fasilitas kesehatan swasta yang juga siap membantu dalam pelaksanaan vaksinasi mandiri ke depan.

"Vaksinator fasilitas lainnya kita siapkan. Dari kami akan bantu fasilitasi karena memang fasilitas kesehatan swasta sudah banyak yang siap untuk bisa masuk dalam memberikan pelayanan vaksinasi gotong royong ini. Nanti kami akan bantu fasilitasi juga," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×