Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Puluhan orang terlihat berkumpul di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014). Mereka mengaku berkumpul untuk mengamankan DPP PPP dari aksi kerusuhan.
Mayoritas dari mereka yang melakukan pengamanan tidak mau menyebutkan siapa yang menyuruh. Namun, ada juga yang mengakui kalau mereka adalah utusan dari Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta yang diketuai oleh Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
"Dari DPW Jakarta, benar utusannya Haji Lulung," kata seorang yang mengaku bernama Iwan.
Lulung selama ini terkenal berada pada kubu Suryadharma Ali, yang sudah diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP oleh kubu Sekjen PPP Romahurmuziy melalui rapat pimpinan nasional yang diselenggarakan pada Minggu (21/4/2014).
Rapat tersebut sempat berlangsung kisruh karena diserbu oleh puluhan orang yang mengaku sebagai kader PPP. Mereka meminta rapat dibubarkan karena dilangsungkan tanpa kehadiran Suryadharma sebagai Ketua Umum.
Namun, pria lain yang enggan disebutkan namanya membantah kalau penjagaan ini dilakukan untuk mencegah kubu Romahurmuziy memasuki Kantor DPP PPP. Meski mengaku suruhan Lulung, dia mengklaim rombongannya merupakan pihak yang netral dan tidak memihak kepada kubu manapun.
"Kami di sini hanya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saja," ujarnya.
Iwan mengatakan, mereka sudah mulai berjaga di kantor PPP sejak Minggu malam. Mereka baru akan membubarkan diri setelah suasana benar-benar berlangsung secara kondusif. Satuan Pengamanan DPP PPP juga terlihat memperketat pengamanannya.
Gerbang depan terlihat digembok. Sementara akses masuk melalui gerbang samping dijaga ketat oleh tiga satpam. Tamu yang hendak masuk ditanyai terlebih dahulu asal usul dan keperluannya, kemudian dicatat dalam sebuah kertas absensi.
Kisruh di PPP berawal saat Suryadharma secara sepihak menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dalam masa kampanye Pemilu Legislatif 2014 beberapa waktu lalu. Tindakan Suryadharma yang mendukung pencapresan Prabowo Subianto dianggap menyalahi hasil mukernas PPP. Mukernas memutuskan akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres yang ada. Dalam daftar delapan nama itu, tak ada nama Prabowo.
Sempat muncul wacana penggulingan Suryadharma oleh sejumlah elite DPP dan DPW PPP. Namun, Suryadharma tetap bertahan dengan keputusannya. Bahkan, pada Jumat pekan lalu, ia mendeklarasikan koalisi dengan Partai Gerindra di DPP PPP dengan dihadiri langsung oleh Prabowo. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News