kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Utang subsidi pupuk terancam membengkak


Senin, 19 Mei 2014 / 18:15 WIB
Utang subsidi pupuk terancam membengkak
ILUSTRASI. Promo Tiket.com Tanggal Muda, Nikmati Diskon To Do Domestik Hingga Rp500.000


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Utang yang ditanggung oleh pemerintah dalam pelaksanaan program pupuk bersubsidi ke sejumlah perusahaan pupuk terancam membengkak. Ancaman ini muncul akibat terbatasnya anggaran pemerintah.

Suswono, Menteri Pertanian, mengatakan, pada tahun 2014 ini sebenarnya Kementerian Pertanian sudah mendapatkan alokasi anggaran Rp 18 triliun untuk program pengadaan pupuk bersubsidi sebanyak 9,2 juta ton.

Tapi, akibat kenaikan harga pokok produksi pupuk, volume pupuk bersubsidi yang bisa disediakan dengan anggaran sebesar Rp 18 triliun tersebut berkurang menjadi tinggal 7,8 juta ton saja.

Untuk menyiasati permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian awal pekan ini mengajukan tambahan anggaran subsidi pupuk. "Tapi setelah bertemu dengan Pak Menko ( Chairul Tanjung), kelihatannya penambahan anggaran dalam APBN-P sulit dilaksanakan," kata Suswono Senin (19/5).

Untuk menyiasati permasalahan tersebut, Suswono bilang pemerintah saat ini sedang mengkaji dua pilihan. Pertama, menaikkan harga eceran tertinggi pupuk. Sedangkan yang ke dua, menggunakan model kurang bayar.

"Dengan tunggakan Rp 16 triliun, model kurang bayar kemungkinan besar akan menambah lagi,"katanya.

Suswono mengatakan, bahwa dua pilihan tersebut akan digodok oleh tim pupuk. "Setelah selesai akan digodok bersama DPR," Katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×