Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Utang Luar Negeri (ULN) swasta tercatat meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya. ULN swasta pada kuartal III 2021 tercatat tumbuh sebesar 0,2% year on year (yoy) atau US$ 208,5 miliar, setelah pada periode sebelumnya mengalami kontraksi 0,3% yoy.
“Dengan perkembangan tersebut, maka posisi ULN swasta pada triwulan III 2021 tercatat sebesar US$ 208,5 miliar,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa (15/11).
Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,0% yoy, melambat dari 1,6% yoy pada triwulan II 2021.
Baca Juga: Saat ini jumlah piutang yang diurus PUPN sebanyak 50.769 berkas kasus
Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan mengalami kontraksi sebesar 2,7% yoy lebih rendah dari kontraksi kuartal sebelumnya sebesar 6,9% yoy.
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 76,4% dari total ULN swasta.
ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1% terhadap total ULN swasta.
Sebagai informasi, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III 2021 tercatat sebesar tumbuh 3,7% yoy atau US$ 423,1 miliar setara dengan Rp 6.008 triliun. Posisi utang ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yakni sebesar 2,0% yoy.
Selanjutnya: Asosiasi kurator dukung penyelesaian utang Garuda lewat pengadilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News