Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Selain itu pengelolaan Utang harus prudent dengan alokasi dan realokasi anggaran bersumber dari utang yang tepat guna, tepat waktu, tepat prioritas dan tepat sasaran. Dus prinsip efisiensi dan efektivitas harus menjadi dasar utama pengelolaan utang pemerintah.
Di sisi lain, Ryan bilang agar porsi utang pemerintah masih bisa terjaga, tak kalah pentingnya adalah upaya atau strategi pemerintah untuk bisa menjaga tingkat penerimaan, sehingga mampu memenuhi kewajiban saat utang jatuh tempo atau saat pembayaran angsuran utang tersebut.
Baca Juga: Diplomat top Eropa ingin penyelidikan independen atas asal-usul virus corona
“Intinya, harus ada keseimbangan yg baik dan stabil antara sisi belanja bersumber dari utang dengan sisi penerimaan sehingga defisit APBN tidak melebar, tetapi sesuai dengan yang sdh dipatok oleh pemerintah,” ujar rian.
Ekonom Universitas Perbanas Piter Abdullah menambahkan dalam posisi krisis, penambahan utang, termasuk ULN adalah hal yang wajar. asalkan penambahan utang tersebut nantinya bisa efektif menyelamatkan perekonomian dalam negeri.
”Sehingga, bisa meningkatkan daya tahan korporasi kita sehingga nantinya bisa cepat melakukan recovery,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News