kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.909   -18,45   -0,27%
  • KOMPAS100 1.005   -2,63   -0,26%
  • LQ45 769   -3,42   -0,44%
  • ISSI 227   0,12   0,05%
  • IDX30 396   -3,05   -0,76%
  • IDXHIDIV20 458   -4,29   -0,93%
  • IDX80 113   -0,29   -0,26%
  • IDXV30 113   -1,21   -1,06%
  • IDXQ30 128   -1,04   -0,80%

Utang luar negeri Indonesia naik tipis ke US$ 415,7 miliar pada akhir Juli 2021


Rabu, 15 September 2021 / 11:12 WIB
Utang luar negeri Indonesia naik tipis ke US$ 415,7 miliar pada akhir Juli 2021
ILUSTRASI. Utang luar negeri Indonesia pada akhir Juli 2021 tumbuh 1,7% yoy.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2021 naik tipis dari posisi akhir Juni 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir Juli 2021 sebesar US$ 415,7 miliar atau naik tipis dari US$ 415,62 miliar pada bulan sebelumnya. 

Dengan posisi ULN tersebut, berarti ULN Indonesia pada akhir Juli 2021 tumbuh 1,7% yoy. Hanya, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut, pertumbuhannya melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,0% yoy. 

“Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah,” ujar Erwin dalam laporannya, Rabu (15/9). 

Baca Juga: Kurangi utang dan perbaiki neraca keuangan, BUMN mengebut divestasi jalan tol

Erwin merinci, ULN pemerintah pada akhir Juli 2021 tercatat US$ 205,9 miliar atau naik dari US$ 205,03 miliar pada akhir Juni 2021. Angka tersebut naik tumbuh 3,5% yoy, melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 4,3% yoy. 

Perkembangan ini disebabkan oleh penurunan posisi Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan pembayaran neto pinjaman bilateral, di tengah penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19.

Sesuai strategi pembiayaan yang telah ditetapkan, pemerintah juga menerbitkan SBN dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu dolar AS dan euro pada bulan Juli 2021. Penerbitan utang ini untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: DPR dan pemerintah sepakat pembayaran cicilan pokok utang Rp 84,83 triliun di 2022

Sementara itu, ULN swasta tercatat US$ 206,98 miliar, turun dari US$ 207,76 miliar pada bulan Juni 2021. Hanya, pertumbuhannya tercatat 0,1% yoy, atau lebih tinggi dari kontraksi 0,2% yoy pada bulan sebelumnya. 

Pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5% yoy, meski melambat dari 1,7% yoy pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan turun 5,1% yoy, lebih rendah dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 6,9% yoy.

Baca Juga: Satgas BLBI tagih utang empat obligor dengan total nilai Rp 6,47 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×