CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.886   12,00   0,08%
  • IDX 7.159   -55,52   -0,77%
  • KOMPAS100 1.094   -8,85   -0,80%
  • LQ45 872   -3,29   -0,38%
  • ISSI 216   -2,49   -1,14%
  • IDX30 447   -0,91   -0,20%
  • IDXHIDIV20 540   0,71   0,13%
  • IDX80 125   -0,91   -0,72%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   -0,09   -0,06%

Utang luar negeri Indonesia naik tipis ke US$ 415,7 miliar pada akhir Juli 2021


Rabu, 15 September 2021 / 11:12 WIB
Utang luar negeri Indonesia naik tipis ke US$ 415,7 miliar pada akhir Juli 2021
ILUSTRASI. Utang luar negeri Indonesia pada akhir Juli 2021 tumbuh 1,7% yoy.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2021 naik tipis dari posisi akhir Juni 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir Juli 2021 sebesar US$ 415,7 miliar atau naik tipis dari US$ 415,62 miliar pada bulan sebelumnya. 

Dengan posisi ULN tersebut, berarti ULN Indonesia pada akhir Juli 2021 tumbuh 1,7% yoy. Hanya, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut, pertumbuhannya melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,0% yoy. 

“Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah,” ujar Erwin dalam laporannya, Rabu (15/9). 

Baca Juga: Kurangi utang dan perbaiki neraca keuangan, BUMN mengebut divestasi jalan tol

Erwin merinci, ULN pemerintah pada akhir Juli 2021 tercatat US$ 205,9 miliar atau naik dari US$ 205,03 miliar pada akhir Juni 2021. Angka tersebut naik tumbuh 3,5% yoy, melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 4,3% yoy. 

Perkembangan ini disebabkan oleh penurunan posisi Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan pembayaran neto pinjaman bilateral, di tengah penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19.

Sesuai strategi pembiayaan yang telah ditetapkan, pemerintah juga menerbitkan SBN dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu dolar AS dan euro pada bulan Juli 2021. Penerbitan utang ini untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: DPR dan pemerintah sepakat pembayaran cicilan pokok utang Rp 84,83 triliun di 2022

Sementara itu, ULN swasta tercatat US$ 206,98 miliar, turun dari US$ 207,76 miliar pada bulan Juni 2021. Hanya, pertumbuhannya tercatat 0,1% yoy, atau lebih tinggi dari kontraksi 0,2% yoy pada bulan sebelumnya. 

Pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5% yoy, meski melambat dari 1,7% yoy pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan turun 5,1% yoy, lebih rendah dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 6,9% yoy.

Baca Juga: Satgas BLBI tagih utang empat obligor dengan total nilai Rp 6,47 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×