Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Komunitas pemilik mobil tua bereaksi cepat menanggapi wacana Pemerintah DKI Jakarta membatasi peredaran mobil berumur lebih dari 10 tahun. Pertemuan pertama yang membahas langkah antisipasi sekaligus menolak wacana tersebut telah dilakukan di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (18/1).
Dihadiri setidaknya 44 perwakilan komunitas mobil tua, di antaranya terlihat pemilik Peugeot 405, Toyota Corolla, Honda Civic, Toyota Land Cruiser, Toyota Corona, Toyota Starlet, Mitsubishi Galant, Datsun 501, Ponctiac Parisienne, Mercedes-Benz W201, dan yang lainnya. Selain itu dihadiri juga perwakilan dari masyarakat sekitar.
Amroe Wahyudi, salah satu penghimpun pertemuan ini mengatakan kesimpulan besar yaitu menolak pelarangan bakal kebijakan mobil berumur sepuluh tahun atau lebih masuk ke Jakarta.
“Pengguna mobil tua masuk ke kategori hobi, kita (komunitas) termasuk memelihara kendaraan yang sudah tua. Apabila melarang orang untuk memelihara mobil pada akhirnya akan diprotes juga,” kata Amroe yang juga menjabat sebagai Presiden Forum Komunikasi Klub dan Komunitas Otomotif.
Menurut Amroe hal yang perlu diperhitungkan adalah perputaran ekonomi pada mobil tua, yakni pada bisnis seperti bengkel, suku cadang, dan mobil bekas. “Kalau dihitung berapa besar bisnis disitu yang akan hilang?” tanya Amroe penasaran.
Langkah awal
Hasil pertemuan ini juga membuahkan pembentukan tim kecil yang terdiri dari maksimal dua orang perwakilan komunitas. Dua orang itu akan menjadi perpanjangan lidah kepada anggota komunitas masing-masing tentang kemajuan penolakan ini.
“Kita akan kumpul lagi satu pekan ke depan,” timpal Amroe setelah disetujui anggota komunitas lainnya.
Melarang mobil tua beredar di Jakarta dianggap bukan solusi permasalahan Ibu Kota. Komunitas berharap dilibatkan sebelum keputusan apapun dibuat.
“Kami tidak mau win-win solution, tapi ‘happy-happy’ solution. Kalau win berarti masih ada benefitnya, tapi kalau pemilik mobil tua itu dasarnya happy. Mungkin dengan adanya bantuan komunitas akan terbentuk apapun bentuk solusinya,” tutup Amroe. (Febri Ardani Saragih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News