Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2021.
Setelah penurunan ini, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ruang penurunan suku bunga akan semakin terbatas. Meski begitu, ia mengatakan BI masih punya racikan lain selain kebijakan suku bunga.
“Jadi, bukan berarti kita tidak punya pilihan lain. Kita itu masih punya kebijakan lain dari sisi makroprudensial, sistem pembayaran, dan lain-lain,” tegas Perry, Kamis (18/2) via video conference.
Baca Juga: BI longgarkan ketentuan LTV, ajukan KPR bisa pakai DP 0% mulai 1 Maret 2021
Kebijakan yang dimaksud Perry antara lain kebijakan pelonggaran likuiditas atau quantitative easing (QE). Kemudian, ada juga tugas BI untuk menjaga pergerakan nilai tukar rupiah.
Kemudian, bank sentral juga hadir dengan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong perkembangan ekonomi keuangan digital secara cepat. Langkah ini diyakini mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional dari sektor ritel dan UMKM, termasuk UMKM syariah.
Lalu, untuk kapan mengeluarkan kebijakan tersebut, Perry mengatakan BI akan hati-hati dan akan memantau perkembangan baik global maupun domestik. “Inflasi seperti apa, kondisi pembiayaan seperti apa, dan BI juga pasti akan memilih instrumen yang paling tepat untuk kondisi tersebut,” tandas Perry.
Selanjutnya: Hore! Mulai 1 Maret ada DP 0% untuk kredit kendaraan bermotor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News