Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah masih menimbang untuk bergabung kembali ke Program Organisasi Penggerak (POP). Sebelumnya Muhammadiyah menyatakan keluar dari program tersebut karena terdapat sejumlah masalah.
Setelah PP Muhammadiyah menyatakan keluar dari POP Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pun menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi. "Belum ada keputusan (kembali), masih dalam pembahasan," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mukti saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/7).
Baca Juga: Meski Nadiem Makarim sudah minta maaf, NU enggan kembali gabung POP
Diketahui Mukti sebelumnya menerima kedatangan Nadiem di Pusat Dakwah Muhammadiyah. Pada pertemuan tersebut Nadiem menyatakan akan melakukan evaluasi terkait proses seleksi POP.
Namun, Mukti tak memberikan keterangan terkait masukan PP Muhammadiyah dalam evaluasi tersebut. Menurutnya kewenangan itu merupakan miliki pemerintah. "Evaluasi itu kewenangan Mendikbud," terang Mukti.
Sebelumnya Muhammadiyah yang lolos dalam POP menyatakan mundur. Hal itu dipicu oleh sejumlah alasan berkaitan dengan proses seleksi.
Salah satunya adalah tidak transparannya proses evaluasi proposal lembaga yang mendaftar. Sejumlah forum dan lembaga yang tidak akuntabel secara organisatoris dan tidak berbadan hukum dinyatakan lolos dalam program tersebut.
Baca Juga: Ini empat fokus penggunaan uang negara di tahun 2021
Meski begitu Muhammadiyah menerangkan akan tetap membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan meski tak bergabung dalam POP. Hal itu dilakukan dengan berbagai pelatihan, kompetensi kepala sekolah dan guru melalui program-program yang dilaksanakan Muhammadiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News