Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Ternyata ada udang di balik batu atas rencana renovasi kompleks makam mantan Presiden Abdurahman Wahid atawa Gus Dur. Rencananya, setelah dipermak, kompleks makam itu akan menjadi tempat wisata rohani yang komersial. Pengunjung yang datang akan ditarik biaya restribusi.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, pengunjung yang ingin berziarah ke makam Gus Dur tak lagi gratis. Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jombang selaku pengelola makam akan menarik restribusi untuk biaya perawatan dan pengelolaan makam.
Hanya, Saifullah belum bisa memastikan berapa tarif retribusi yang akan dikenakan. "Kami belum menghitung tapi akan dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada" kata Gus Ipul, panggilan akrabnya, usai rapat koordinator, Selasa (10/8).
Selama ini, penziarah yang datang ke makam Gus Dur tak ditarik bayaran alias cuma-cuma. Jumlah pengunjung yang datang mencapai ribuan setiap hari. Sedikitnya 2.000 orang mengunjungi makam tersebut. "Dalam setahun, bisa mencapai 1 juta pengunjung," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.
Catatan saja, pemerintah berencana merenovasi kompleks makan tersebut dengan biayar sekitar Rp 180 miliar. Duit ini untuk menambah sarana umum di kompleks tersebut seperti tempat parkir, toilet, perbaikan masjid, pembangunan tempat pedagang kaki lima, hingga pembangunan museum. Anggaran ini akan ditanggung pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News