Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Setelah diperiksa selama 3,5 jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Maharany Suciyono akhirnya keluar dari Gedung KPK pada pukul 13.20 WIB. Sebelumnya, Maharany datang ke KPK pukul 09.45 WIB.
Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu diperiksa terkait dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Ketika keluar dari Gedung KPK, Maharany memilih bungkam.
Saat menuju ke taksi yang menunggunya di depan lobi KPK, Maharany hanya diam saja ketika diberondong pertanyaan dari para pewarta. Namun ketika kesulitan menuju taksi karena dikerubungi wartawan, Maharany hanya berkata, "permisi ya, permisi ya," ujar Maharany singkat dengan mimik yang tampak serius, Rabu (6/3).
Ia ditemani oleh seorang laki-laki paruh baya, yang ternyata adalah pamannya, berita ini sekaligus meralat informasi sebelumnya yang menyebutkan pria tersebut sebagai Ayahnya.
Nama Maharany mencuat setelah ia diciduk KPK bersama tersangka Ahmad Fathanah di sebuah hotel di Jakarta. Dalam aksi tangkap oleh KPK tersebut, menemukan uang sebesar Rp 1 miliar yang diduga adalah uang muka suap dari total uang Rp 40 miliar untuk tersangka Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtara Luthfi Hasan Ishaaq.
Setelah diciduk penyidik KPK, Maharany sempat diperiksa penyidik KPK di Gedung Lembaga Anti Korupsi. Namun ia tidak ditahan, karena waktu itu penyidik menilai perempuan muda berusia 19 tahun tersebut tidak memiliki kaitan dengan dugaan suap impor daging sapi di Kementan.
Tapi pada hari ini Rabu (6/3), KPK kembali memeriksa Maharany dengan status sebagai saksi untuk empat orang tersangka yang sudah ditetapkan KPK. Mereka adalah Lutfhi Hasan Ishaaq mantan Presiden PKS, teman dekat Luthfi, Ahmad Fathanah dan dua orang direksi PT Indoguna Utama yakni Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News