Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap dilanjutkan meskipun belakangan muncul sejumlah kasus keracunan.
Airlangga menepis isu bahwa program unggulan Presiden Prabowo tersebut akan dihentikan. Maklum diketahui Program MBG semakin menjadi sorotan publik setelah jumlah siswa yang mengalami keracunan terus bertambah. Badan Bergizi Nasional (BGN) mencatat, total korban keracunan MBG mencapai 4.711 orang hingga 22 September 2025.
“Tidak, tidak, tidak (Program MBG akan tetap dilanjutkan). Presiden sudah merapatkan dan Menko Pangan juga sudah menjelaskan ke media,” kata Airlangga usai bertemu dengan Aliansi Ekonomi di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (29/9).
Baca Juga: 4 Instruksi Presiden Prabowo untuk Cegah Keracunan MBG Terulang
Airlangga menjelaskan, dalam pertemuan dengan Aliasi Ekonomi tersebut, pemerintah juga menyampaikan sejumlah program yang menjadi perhatian publik, termasuk MBG dan koperasi Merah Putih.
"Membahas usulan-usulan dan catatan-catatan dari Aliansi Ekonomi, dan tadi kami juga menjelaskan program-program pemerintah yang menjadi perhatian daripada Aliansi Ekonomi, terkait dengan program yang menyasar kepada kelas menengah, kemudian program unggulan Pak Presiden, baik itu MBG maupun koperasi merah putih," terang Airlangga
Dalam catatan Kontan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan terdapat 4 (empat) instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto dalam merespons tingginya jumlah kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
1. Tata kelola SPPG diperketat
Dadan menyampaikan kepada Prabowo, ada 7.224 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru yang dinilai masih membutuhkan waktu untuk mencapai tahap aman.
Sehingga, hal itu perlu adanya pengetatan lebih intensif dalam hal penerapan standar operasional prosedur atau SOP.
“Pak Presiden kemudian memberikan instruksi agar tata kelola SPPG dilakukan dengan lebih ketat, SOP-nya diterapkan lebih ketat,” papar Dadan.
2. Memiliki juru masak terlatih
Berikutnya, Dadan mengungkapkan bahwa Prabowo menginginkan setiap SPPG memiliki juru masak terlatih.
“Kemudian memberikan saran terkait dengan faktor SDM di mana dari SPPG yang baik-baik ini kan banyak dipimpin koki atau juru masak terlatih,” ucap Dadan.
“Jadi beliau (Prabowo) menyarankan kenapa tidak seluruh SPPG memiliki hal itu,” lanjutnya.
3. Punya rapid test hasil masakan
Dadan menjelaskan, instruksi Prabowo selanjutnya adalah meminta agar setiap SPPG mempunyai rapid test terhadap hasil masakan.
"Terkait dengan test kit atau rapid test untuk produk hasil masakan, sebelum diedarkan harus di-rapid test dulu,” ujar Dadan.
“Dan ini telah diterapkan di SPPG yang dibangun oleh Polri. Ini pak Presiden minta agar itu segera dilaksanakan," tambahnya.
4. Menjamin higienitas
Instruksi Prabowo lainnya adalah, agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray hingga menjamin air yang digunakan.
“Banyak kasus juga aspek dari sanitasi higienis terkait dengan air. Jadi beliau meminta saat mencuci food tray, bisa dipakai alat sterilisasi yang murah, cepat, dan bisa membuat food tray higienis," kata Dadan.
“Serta menggunakan air yang baik untuk masak, jadi kami sudah instruksikan kepada seluruh SPPG untuk masak menggunakan air galon. Untuk mencuci pada saat menampung air, harus memakai saringan," imbuhnya.
Baca Juga: Guru Jadi Penanggungjawab Distribusi MBG di Sekolah, Akan Dapat Insentif Rp 100.000
Selanjutnya: IHSG Menguat ke 8.134,5 di Pagi Ini (30/9), MBMA, AMRT, INCO Jadi Top Gainers LQ45
Menarik Dibaca: IHSG Menguat 0,17% Pada Perdagangan Selasa Pagi (30/9), Cek Siapa Top Gainersnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News