Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
Wanita itu tiba di Singapura bersama keluarganya pada 18 Januari dan sekarang diisolasi di National Centre for Infectious Diseases (NCID). Dia saat ini dalam kondisi stabil.
Depkes mengatakan bahwa warga negara China itu tidak menunjukkan gejala selama penerbangannya ke Singapura, tetapi kemudian mengalami gejala pada 24 Januari.
Dia dibawa ke Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH) pada 26 Januari dan diklasifikasikan demam.
Pria 56 tahun dan keluarganya telah tinggal di Ceylon Road sebelum mengunjungi TTSH.
Sejak timbulnya gejala pada 24 Januari, ia tetap di rumahnya sampai ia dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Filipina stop keluarkan visa kedatangan bagi warga China, antisipasi virus corona
Dia kemudian diisolasi di NCID dan hasil tes mengonfirmasi bahwa dia telah terinfeksi pada 27 Januari pukul 2 siang.
"Dia tidak mengetahui tanda-tanda tertular penyakit," ungkap Depkes.
Depkes memperbarui bahwa terdapat total 115 kasus dari empat kasus pertama yang dikonfirmasi.
86 di antaranya masih di Singapura. Dari 86 ini, Depkes berhasil menghubungi 75 dari mereka dan upaya untuk menghubungi 11 diduga pengidap.
Pertama di Kamboja
Sementara dikutip dari Channel News Asia, Kamboja telah mengkonfirmasi kasus pertama coronavirus di negara itu.
Demikian diungkap Menteri Kesehatan setempat, Mam Bunheng, kemarin Senin (27/1).
Pasien itu adalah warga negara China di kota pesisir Sihanoukville. Virus mirip flu baru yang pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di China.
Baca Juga: Virus corona kian ganas, rupiah di kurs tengah BI melemah ke Rp 13.647 per dolar AS
Sebelumnya pada hari Senin, Perdana Menteri China Li Keqiang mengunjungi kota pusat Wuhan, sebagai pusat penyebaran virus.
Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah serius menangani penyebaran Virus Corona.
China pun telah menutup Hubei di pusat negara itu.
Kemampuan virus untuk menyebar tampaknya "semakin kuat" meskipun "tidak sekuat SARS", kata pejabat tinggi kesehatan Cina.