kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Update Korban Gempa Cianjur Kamis (24/11), 272 Orang Meninggal, Jokowi Datangi Lagi


Jumat, 25 November 2022 / 06:42 WIB
Update Korban Gempa Cianjur Kamis (24/11), 272 Orang Meninggal, Jokowi Datangi Lagi
ILUSTRASI. Update Korban Gempa Cianjur Kamis (24/11), 272 Orang Meninggal, Jokowi Datangi Lagi


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah korban meninggal gempa bumi Cianjur Senin 21 November 2022 bertambah. Pencarian korban gempa Cianjur masih terus dilakukan karena ada korban hilang yang belum ditemukan.

Data BNPB per Kamis 24 November 2022 pukul 17.00 WIB menyebutkan total korban gempa Cianjur yang sudah ditemukan sebanyak 272 orang meninggal dunia. Satu orang warga yang sebelumnya terdata hilang, ditemukan meninggal dunia oleh tim gabungan hari ini Kamis (24/11).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengkonfirmasi hal tersebut. "Hari ini satu jenazah ditemukan. 272 meninggal dunia,165 telah diidentifikasi by name by address, 107 jenazah masih terus diidentifikasi" ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Kamis (24/11).

Sementara itu korban luka-luka gempa bumi Cianjur 2.046 orang. Kemudian jumlah warga mengungsi 62.545 orang,

Dirinya menambahkan, masih ada korban hilang di satu wilayah desa akibat tertimbun longsor yang terjadi pascagempa bumi Cianjur. "Korban hilang 39 di Cijedil, Kecamatan Cugenang akibat longsor, tujuh diantaranya orang sedang melintas dan ada saksi mata yang melihat," jelasnya.

Baca Juga: Tinjau Pengungsi Terdampak Gempa Cianjur, Jokowi Beri Bantuan Rp 5 Juta

Ia menambahkan, 39 korban hilang karena gempa Cianjur ini teridentifikasi nama dan alamatnya. Oleh karena itu, relawan dan tim pencari masih berusaha menemukan 39 korban gempa Cianjur tersebut.

Kerugian materil juga masih terus dilakukan pendataan, laporan dari desa dan camat langsung ke posko utama. "Total rumah rusak 56.311, rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit. Data ini akan diverifikasi dengan batasan yang sudah ada, ada Permen PUPR tentangspesifikasi kategori rumah rusak," kata Suharyanto.

Penanganan bencana masih akan terus dilakukan, untuk hari ini masih berfokus dalam pencarian dan penyelamatan korban gempa Cianjur. "Kegiatan hari ini selain melakukan SAR, pendistribusian logistik telah berjalan lebih baik, jadi para Camat sudah ambil logistik kebutuhannya dan didistribusikan ke desa dan desa mendistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan," tutur Suharyanto.

Suharyanto berkata, masyarakat yang keluarganya meninggal akibat gempa, dapat melengkapi surat sebagai syarat untuk mendapatkan santunan dari pemerintah. "Yang anggota keluarganya meninggal, agar segera melengkapi surat pernyataan kematian yang dikeluarkan dari fasilitas kesehatan, ini menyangkut bantuan dan santunan, salah satu syaratnya adalah surat tersebut," ungkap Suharyanto.

Penanganan bencana adalah urusan bersama, banyak pihak terlibat dalam penanganan bencana gempa Cianjur ini. "BNPB memegang  unsur komando tapi yang bergerak seluruh kementarian, lembaga, TNI/Polri dan relawan," tuturnya.

"Kami terus mendata unsur lain yang ikut serta dalam penanganan bencana, 333 organisasi dan 4.674 peronil dari organisasi masyarkat, dunia usaha dan relawan terlibat, sudah dibagikan tugasnya masing-masing," imbuh Suharyanto.

Suharyanto yang pernah menjabat Pangdam Brawijaya berharap, lokasi bencana bukan tempat wisata, sehingga jika tidak membantu penanganan diharap tidak datang.

"Kepada masyarakat yang tidak berkepentingan, bencana bukan untuk dilihat, bukan tempat wisata, tapi sesuatu yang harus dipecahkan bersama, Polres dan Kodim untuk bertindak tegas namun humanis untuk memberikan penjelaskan ke kelompok masyarakat ini agar tidak menggangu penanganan bencana," tegasnya.

Pemerintah ke depan akan membuat rumah contoh bagi masyarakat, agar dapat memilih rumah yang akan dibangun pemerintah yang disukai.

"Pekan depan akan dibangunkan rumah tahan gempa sebagai contoh di lokasi terdampak, jadi masyarakat bisa memilih sendiri," pungkasnya.

Jokowi datang lagi

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali melakukan peninjauan ke beberapa lokasi bencana gempa di Cianjur, antara lain Desa Cijedil, RSUD Sayang, Desa Gasol dan SDN Cugenang.

Selama peninjauan, Presiden mendapatkan penjelasan oleh Kepala BNPB terkait perkembangan penanganan gempa Cianjur M 5.6 yang telah berlangsung memasuki hari keempat. Ini merupakan tinjauan kedua yang dilakukan oleh Presiden, setelah sebelumnya pada Selasa (22/11).

Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa para pasien korban terdampak gempa Cianjur ditangani dengan baik. “Yang pertama tadi pagi sudah saya sampaikan penyelamatan, evakuasi itu yang pertama. Kemudian saya tadi kesini untuk memastikan perawatan yang sakit itu betul-betul tertangani dengan baik,” ujar Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan.

Presiden menjelaskan bahwa dari 741 pasien korban gempa Cianjur yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur, kini tinggal 24 pasien. Menurutnya, sebagian pasien korban gempa Cianjur telah dipulangkan, sebagian lainnya dirujuk ke kota-kota sekitar untuk mendapatkan penanganan lebih baik.

“Sudah sebagian dipulangkan, sebagian juga dirujuk ke Bandung maupun ke Jakarta untuk yang kasus-kasus berat. Ke Sukabumi untuk yang kasus-kasus berat. Saya rasa saya melihat penanganan disini baik, yang berat dirujuk itu juga baik, kemudian yang sudah sembuh sudah diperbolehkan pulang,” ungkapnya.

Presiden tiba di RSUD Sayang Cianjur sekitar pukul 10.58 WIB dan langsung menuju tenda perawatan di halaman RSUD. Selain menyapa, Presiden juga menyerahkan langsung santunan bagi para pasien korban terdampak gempa magnitudo 5,6 Cianjur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×