CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

UPDATE Corona Indonesia, Selasa (2/6): 27.549 positif, 7.935 sembuh, 1.663 meninggal


Selasa, 02 Juni 2020 / 15:54 WIB
UPDATE Corona Indonesia, Selasa (2/6): 27.549 positif, 7.935 sembuh, 1.663 meninggal
ILUSTRASI. Update data Covid-19 (2/6)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menyampaikan update jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Jumlah kasus positif baru corona masih terus bertambah.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, mengatakan, update hingga Selasa (2/6) ada tambahan 609 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 27.549 kasus.

Dari update terbaru hari ini, jumlah yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 22 orang menjadi sebanyak 1.663 orang.

Sementara untuk jumlah yang sembuh bertambah 298 orang sehingga menjadi sebanyak 7.935 orang.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 48.023, pasien dalam pengawasan (PDP) 13,213. Kasus covid-19 sudah tersebar di 34 provinsi 417 kabupaten/kota.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (1/6): 25.773 positif, 7.015 sembuh, 1.573 meninggal

Peran serta masyarakat menjadi kunci dalam pengendalian covid-19. Dalam pandemi covid-19 tidak bisa berfikir secara sektoral, sendiri-sendiri, dan kepentingan sendiri.

“Adaptasi kebiasaan baru harus dilaksanakan. Kita tahu anak-anak kita termasuk rentan terhadap penyakit. Bisa seharian tidak keluar rumah, tetapi keluarga lain bisa tidak menyadari membawa virus ini,” paparnya.

Dalam beberapa waktu ke depan, sejumlah daerah mulai menjalankan kebiasaan baru. Ini bukan suatu euforia, artinya tidak bebas mengambaikan kebiasaan baru.

“Apabila ada pusat perbelanjaan sudah buka, bukan berarti membawa orang tua atau anak-anak dengan bebas ke tempat keramaian,” katanya.  

Seharusnya kenormalan baru adalah menjadi gaya hidup masyarakat. Tidak perlu ada tekanan untuk menjalankan new normal.

Tatanan normal baru yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan mengenai jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×