kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

UOB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Lebih Tinggi dari Global


Kamis, 05 Desember 2024 / 18:08 WIB
UOB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Lebih Tinggi dari Global
ILUSTRASI. Suasana sore hari di sentral bisnis Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/30/01/2024. PT Bank UOB Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di ASEAN akan lebih tinggi dari ekonomi global pada tahun 2025 mendatang.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Asia Tengga (ASEAN) akan lebih tinggi dari ekonomi global pada tahun 2025 mendatang. 

ASEAN Economist UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menjelaskan pada tahun 2025 mendatang perekonomian global termasuk Kawasan ASEAN akan terdampak pada kebijakan Donald Trump yang kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN diproyeksikan akan lebih resilien dibandingkan dengan negara-negara di belahan dunia lainnya. 

"Kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi global 3,2% sedangkan Kawasan ASEAN sekitar 4,8%," ungkap Enrico dalam UOB Macroeconomic Outlook Virtual Media Briefing, Kamis (5/12).

Baca Juga: Indonesia Diperkirakan Akan Alami Perlambatan Ekonomi

Enrico menjabarkan Vietnam tetap akan menjadi salah satu ekonomi yang paling kuat dan cepat tumbuh  sekitar 6,6%. Di susul Filipina dengan pertumbuhan 6,5%. Selanjutnya pada posisi ketiga ada Indoenesia dengan proyeksi pertumbuhan 5,3% lebih tinggi dari Malaysia dengan pertumbuhan 4,7%. Berikutnya ada Thailand dengan pryeksi 2,9% dan Singapura akan tumbuh 2,5%. 

Enrico melihat prospek pertumbuhan positif bagi negara-negara kawasan ASEAN. Hal itu seiring dengan pulihnya perdagangan, arus masuk penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) dan pariwisata.

Hal ini salah satunya didorong dari pergeseran rantai pasokan ke kawasan Asia Tenggara, yang  dipicu oleh upaya perusahaan China mengurangi ketergantungan pada pasar domestik melalui strategi China plus one. Ketegangan hubungan dagang antara AS dan China yang muncul dari kebijakan perang tarif dapat mempercepat implementasi strategi China plus one. 

"Sehingga pasar Asia Tenggara pun akan diuntungkan, hal itu artinya akan banyak investor cenderung berinvestasi di kawasan Asia Tenggara, sehingga akan  meningkatkan output nilai tambah serta menyerap lebih banyak tenaga kerja," ujarnya. 

Baca Juga: Jumlah Miliarder dan Kekayaannya Meningkat Disumbang dari Amerika Serikat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×