Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah sentimen perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang kuartal pertama tahun 2019 diproyeksikan masih cukup stabil.
Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh pada kisaran 5,17% - 5,20% year on year (yoy) pada kuartal I-2019.
"Sebagian besar momentum pada kuartal pertama tetap sama dengan kuartal sebelumnya, seiring dengan meningkatnya investaris dan konsumsi rumah tangga yang stabil, ditambah pengeluaran kampanye pemilu yang ikut menambah kontribusi terhadap pertumbuhan," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/5).
Kendati begitu, pertumbuhan pengeluaran investasi masih belum terpacu sejalan dengan upaya pemerintah mempersempit defisit neraca transaksi berjalan (CAD). Menurut Enrico, pertumbuhan pengeluaran investasi yang moderat masih akan berlanjut hingga akhir paruh pertama tahun ini.
"Tapi kami cukup optimistis CAD kuartal pertama 2019 bisa turun mungkin ke kisaran 2,5%-2,6%. Dengan begitu, akan ada lebih banyak ruang untuk meningkatkan pengeluaran investasi di semester kedua nanti," ujar Enrico.
Ia menilai, pemerintah harus mengatasi tantangan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan dampaknya secara langsung terhadap kesejahteraan rakyat, terlepas dari program bantuan sosial seperti transfer tunai maupun Program Keluarga Harapan (PKH).
"Tantangan jangka menengah adalah untuk menarik FDI (investasi asing langsung) ke sektor-sektor yang lebih berorientasi ekspor, di daerah-daerah di mana semakin banyak konten lokal digunakan, kejelasan daftar investasi negatif (DNI), dan pendalaman keuangan," tuturnya.
Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I-2019 akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (6/5). Kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2018, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News