kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.279   -61,00   -0,37%
  • IDX 7.197   29,88   0,42%
  • KOMPAS100 1.050   4,69   0,45%
  • LQ45 817   2,13   0,26%
  • ISSI 225   1,09   0,49%
  • IDX30 426   0,49   0,11%
  • IDXHIDIV20 505   0,19   0,04%
  • IDX80 118   0,25   0,21%
  • IDXV30 120   0,36   0,30%
  • IDXQ30 139   -0,05   -0,03%

Untuk Capai Swasembada Daging Sapi, Kementan Coba Tarik Investor Asing


Jumat, 09 April 2010 / 09:03 WIB


Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mencoba untuk menarik investor dari luar ke sektor peternakan, khususnya sapi. Ini dilakukan untuk mencapai sasaran swasembada daging sapi pada tahun 2014.

Menurut Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian Tjeppy Soedjana saat ini sudah ada kesepakatan dengan Negara Bagian Australia, Northern Teritory, untuk fokus ke pembibitan. Para pelaku usaha di sana, menurut Tjeppy, mau tidak mau harus membantu Indonesia menyediakan betina produktif, sebab Indonesia nantinya hanya akan mendatangkan sapi bakalan yang masih bisa digemukkan.

“Sebelumnya sapi-sapi yang didatangkan banyak yang sudah tidak bisa digemukkan lagi dan langsung masuk pasar. Ini jelas mengganggu peternak lokal di pasar domestik,” ujar Tjeppy, Kamis (8/4).

Menurut Tjeppy, para pengusaha Australia akan menyediakan betina produktif dan memberikannya kepada asosiasi pembibitan sapi di Indonesia yang sudah melatih calon peternak untuk memelihara sapi. Para peternak ini akan diberikan sapi betina yang sudah bunting tiga bulan. Anaknya bisa menjadi milik peternak dan induknya dikembalikan kepada asosiasi. Begitu seterusnya sampai sapi betinanya tidak lagi produktif, lalu sapi induk ini akan dijual dan uangnya dikembalikan ke sponsor.

Kementan sebetulnya menawarkan proposal joint investment 50.000 untuk sapi betina produkif, tapi belum merespon. Saat ini, para peternak Northern Teritory baru bersedia dengan menyediakan 2.500 ekor betina produktif dalam tiga tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×