Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan presiden usai digelar. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei memperlihatkan, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta kepada presiden terpilih mendatang untuk melakukan reformasi sektor riil.
Wakil Ketua Kadin bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik Raden Pardede mengatakan sektor riil perlu menjadi prioritas ke depan. Kebijakan fiskal juga perlu didorong untuk menumbuhkan sektor riil tersebut.
Dorongan tersebut akan memberi dampak besar bagi industri terutama yang berorientasi ekspor. "Kebijakan fiskal diperlukan untuk tambahan insentif bagi sektor prioritas, katakanlah untuk mendorong ekspor manufaktur," ujar Raden saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (17/4).
Beberapa bentuk kebijakan fiskal bisa dilakukan seperti memberi insentif penurunan pajak bagi perusahaan yang nilai ekspornya terus naik. Atau bisa juga dengan bantuan biaya investasi melalui bank ekspor impor.
Meningkatkan ekspor perlu menjadi prioritas bagi pemerintah. Raden bilang, Indonesia perlu menyerang ke luar dengan mendorong ekapor untuk mendongkrak ekonomi.
Indonesia memiliki banyak pasar ekspor yang belum digarap secara maksimal. Sektor manufaktur dan jasa perlu menjadi ujung tombak dalam peningkatan ekspor meski masih kesulitan bahan baku. "Tidak menjadi soal kalau kita harus impor sementara, asalkan kita bisa ekspor," terang Raden.
Selain mendongkrak ekonomi, peningkatan ekspor juga akan menjadi faktor dalam menjaga stabilitas nilai rupiah. Hal itu disamping dari masuknya investasi ke Indonesia.
Kepercayaan investor perlu dilakukan dengan menjaga anggaran Indonesia. Hal tersebut yang menjadi hal yang penting untuk dijaga dari sisi domestik.
Raden juga mendukung program pasangan Joko Widodo - Maruf Amin untuk meningkatkan kulaitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan keterampilan SDM termasuk juga dalam pemanfaatan teknologi. "Prioritas penguatan keterampilan manusia dan pekerja serta secara agresif mengadopsi teknologi sangat penting," jelas Raden.
Namun, pembangunan infrastruktur perlu untuk terus dilakukan. Walau pun hal tersebut tidak harus menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News