Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Pemerintah terus mematangkan rencana pembentukan Family Office di Indonesia sebagai bagian dari strategi menarik arus modal global dan memperkuat ekosistem investasi.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa proses pembentukan Family Office masih berjalan dan tengah dikebut.
"Ya saya kira masih berjalan. Kita lagi kejar terus," ujar Luhut kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (28/7).
Ia menambahkan bahwa keputusan akhir masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Meski tidak memerinci secara detail, Luhut menargetkan Family Office bisa berdiri pada tahun ini.
"Kita harap bisa segera diputuskan presiden," katanya.
Baca Juga: Family Office Jadi Pilar Kesepakatan Apindo-MEDEF, Targetkan Investasi Berkelanjutan
Sebelumnya, Luhut mengungkapkan bahwa pembentukan Family Office sudah mendapat restu dari Prabowo sehingga bisa langsung di eksekusi.
Bahkan, Luhut berencana menemui Prabowo untuk mengajukan usulan agar Family Office bisa mulai dijalankan pada Februari 2025. Hanya saja, hingga saat ini rencana tersebut belum pernah terealisasi.
Luhut tidak ingin Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia yang sudah lebih dulu melakukan pembangunan Family Office.
Oleh karena itu, ia menyebut bahwa pemerintah Indonesia akan memberikan insentif yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan Malaysia.
"Mereka kasih insentif yang sangat kompetitif. Kita harus, kalau enggak, kita kalah," katanya.
Baca Juga: Hitungan Luhut: Tarif Resiprokal 19% Dorong PDB Naik 0,5%, Investasi Tumbuh 1,6%
Selanjutnya: Bitcoin Diprediksi Tembus US$160.000 pada Kuartal IV, Mengikuti Pola Kenaikan Emas
Menarik Dibaca: Fashion & Gaya Hidup Bisa Berjalan Selaras dengan Nilai Keberlanjutan dengan Cara Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News