kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tugas berat Prabowo Subianto mengawal produksi gabah 1,48 juta ton di food estate


Senin, 13 Juli 2020 / 01:39 WIB
Tugas berat Prabowo Subianto mengawal produksi gabah 1,48 juta ton di food estate
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo, bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meninjau lokasi food esate di Kalimantan Tengah Kamis 9 Juli 2020


Reporter: Abdul Basith Bardan, Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Basuki juga menjelaskan, pada 2020 akan memprioritaskan perbaikan irigasi di lahan seluas 28.000 ha agar bisa ditanami pada musim tanam Oktober 2020 - Maret 2021. Sebagai catatan musim tanam di lahan ini hanya dua kali yakni April-September, dan Oktober-Maret. 
 
Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, tanaman pangan ini membutuhkan air sehingga membutuhkan irigasi yang bagus dan ini yang akan disiapkan oleh Kementerian PUPR. 

Tugas berat Prabowo Subianto mengawal produksi gabah 1,48 juta ton di food estate

"Setelah water management selesai, kami akan mulai melakukan budidaya, mulai dari persiapan petani dan prasarana termasuk alat-alat pertanian dan bibit, juga pupuk dan obat-obatan yang dibutuhkan," kata Syahrul

Menurut Syahrul dari total 164.000 ha food restate yang direncanakan, akan disiapkan sebanyak 30.000 ha tahun ini dimulai dari persiapan water managementnya. 

Syahrul Yasin menyatakan untuk food estate ini Kementerian Pertanian sudah menyiapkan jenis bibit yang akan dipakai. Bibit tersebut ia klaim sudah validitasnya untuk meningkatkan produksi pangan. 

"Kami siapkan bibit berkualitas tinggi," katanya. 

Mentan juga menyebutkan, pemerintah akan melakukan intervensi dalam cara-cara pertanian diantaranya menggunakan pupuk dolomit untuk mengatur keasaman tanah. 

Pada program food estate ini nantinya pemerintah tidak akan menggunakan cara tradisional tapi mekanisasi pertanian dengan menggunakan teknologi. Selain itu pemerintah menyiapkan sentra penggilingan padi, sehingga masuyarakat tidak hanya menjual berbentuk gabah tapi beras yang sudah dalam kemasan rapi. 

Selain tanaman padi Syahrul menegaskan di food estate ini juga akan di uji coba sayur-sayuran dan peternakan. 

Tidak hanya Kementerian Pertanian dan PUPR yang terlibat, program ini juga melibatkan Kementerian BUMN, maupun Kementerian Desa, Daerah Tertingal dan Transmigrasi yang akan ikut terlibat. "Karena ini dulunya adalah tanah transmigrasi," katanya. 

SELANJUTNYA>>>



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×