Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Jika Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto menyebut tugas pertama Muhammad Lutfi adalah merampungkan tataniaga beras, wakilnya, Aria Bima mengatakan tugas berat Lutfi ke depan adalah mempersiapkan Indonesia menghadapi kompetisi pasar bebas ASEAN.
“Saya tidak memberikan komentar, yang penting segera saja (bekerja), karena satu tahun ini nanti kan kita lebih bicara kesiapan perdagangan kita dalam ASEAN Economic Community. Ini tugas berat,” kata Aria kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2014).
Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, yang harus dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan adalah mengendalikan perdagangan baik dalam negeri dan luar negeri. Hal ini pun kata Aria, sesuai dengan amanah UU Pedagangan yang baru saja disahkan dalam sidang paripurna DPR, Selasa lalu.
Berbeda dari Airlangga yang menyoroti soal komoditas pangan, Aria lebih menekankan pada perdagangan produk manufaktur. Ia mewanti-wanti di tengah kompetitifnya produk manufaktur dari luar negeri, Indonesia nyatanya belum terlalu berdaya saing. Ia mencontohkan distribusi barang antar wilayah di Indonesia membuat harga produk menjadi lebih mahal dibanding impor.
“Prasyarat supaya kita mempunyai daya saing yang kompetitif terhadap produk di negara ASEAN ini harus dihitung bener, baik menyangkut transportasi, biaya distribusi yang mahal, persiapan pelabuhan untuk perdagangan antar pulau. Ini harus dibicarakan integrated dengan Mendag menjadi koodinatornya, khususnya berkaitan dengan ASEAN Economic Community,” terang Aria.
“Jadi ini harus segera dan bekerja. Tantangan satu tahun ini, semakin hancur di sektor hulu, harus perketat di sektor hilir,” kata dia lagi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menunjuk mantan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. Lutfi menggantikan Gita Wirjawan yang mengundurkan diri dari jabatan Mendag per 31 Januari 2013. "Saya berikan kepercayaan kepada Lutfi untuk mengemban tugas, melanjutkan apa yang dilaksanakan Gita agar perdagangan dapat menjadi pilar pertumbuhan ekonomi," kata Presiden dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu pagi. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News