Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
China lebih pilih Vietnam
Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China membuat negeri Tirai Bambu terpaksa merelokasi sejumlah investasinya ke negara Asia. Vietnam adalah salah satu tujuan favorit relokasi China.
Beberapa perusahaan multinasional China hengkang ke Vietnam. Sebut saja produsen produk elektronik Foxconn relokasi ke Vietnam. Tak hanya itu, Vietnam juga dilirik oleh perusahaan padat karya seperti Xcel Brands dan Man Wah Holding.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai ada beberapa alasan investasi China lebih tertarik ke Vietnam. Faktor utama salah satunya karena perizinan relokasi industri manufaktur yang ribet di Indonesia.
Baca Juga: Perusahaan asal China enggan relokasi ke Indonesia, ini penyebabnya
Secara sistem perizinan, Bhima menilai Vietnam lebih terintegrasi antara pusat dan daerah. Sementara Indonesia antara pemerintah pusat dan daerah belum satu suara.
Bhima memberi contoh soal Online Single Submission (OSS) di bawah Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat daerah masih terhambat sinkronisasi izin wilayah.
“Investor yang sudah mengantongi izin di pusat, di daerah bisa digantung berbulan bulan. Ibarat masuk satu pintu keluarnya seribu jendela,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (8/9).
Soal insentif fiskal lain lagi ceritanya. Kata Bhima insentif Vietnam lebih spesifik. Vietnam punya insentif yang mengatur tergantung lokasi pabrik dan jenis usahanya. Di mana rentang insentifnya sekitar 5%-20%.
Yusuf Imam Santoso
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News