kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Transaksi Trade Expo Indonesia 2020 lampaui target, Wamendag beberkan strateginya


Jumat, 18 Desember 2020 / 10:23 WIB
Transaksi Trade Expo Indonesia 2020 lampaui target, Wamendag beberkan strateginya
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menghadiri Pembukaan Trade Expo Indonesia-Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 dengan tema 'Sustainable Trade in the Digital Era' yang disiarkan secara virtual dari Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (10 Nov).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) boleh bernafas lega, pasalnya, Trade Expo Indonesia (TEI) ke-35 tahun 2020 tergolong berhasil bahkan melampaui target. Kendati dilakukan secara virtual, tetapi capaian transaksinya sebesar US$ 1,2 miliar atau 20% di atas target yang sebesar US$ 1 miliar.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, mengatakan bahwa sejak semula ia bersama Menteri Perdagangan dan seluruh pelaksana di Kemendag sudah optimis.

“Seperti yang sering kita kemukakan, bahwa meski pandemi tapi peluang kan selalu ada. Ada pergeseran pola produksi dan konsumsi, nah itu yang kita pelajari dan kita tangkap. Keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan konteks yang berubah ini yang harus terus ditingkatkan baik di level pemerintah maupun dunia usaha.” Kata Wamendag dalam keterangannya Jumat (18/12).

Selain optimisme, Wamendag mengatakan faktor kesuksesan TEI 2020 adalah karena kolaborasi antar stakeholder luar biasa. Dalam internal kemendag ia menyebut bahwa kinerja Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional beserta unit yang lain sangat optimal. Sementara upaya para pengusaha juga sangat bagus.

Baca Juga: Transaksi Trade Expo Indonesia 2020 capai US$ 1,2 miliar

“Dan yang penting sebenarnya ini menandakan dari optimisme terhadap outlook perdagangan internasional ke depan, khususnya bagi produk ekspor barang dan jasa Indonesia,” tambah Jerry.

Catatan yang dirilis dari Kemendag menyebutkan bahwa dari US$ 1,2 miliar, transaksi barang dan jasa sebesar US$ 1,1 miliar dan transaksi investasi sebesar US$ 110 juta. TEI tahun ini sendiri berhasil menghadirkan 690 pelaku usaha dan 7459 pelanggan (buyer) dari berbagai 127 negara dan mitra dagang lokal sebanyak 4.107. Tiongkok menjadi penyumbang transaksi dagang terbesar dengan jumlah US$ 505,01 juta. Selanjutnya disusul Jepang, Mesir dan Australia yang masing-masing mencatat US$ 224,2 juta, US$ 147,2 jut dan 95,42 juta.

Dari segi produk yang ditransaksikan didominasi kelapa sawit dan turunannya sebesar 33,32% dari keseluruhan transaksi. Lalu disusul oleh produk kertas sebesar 22,34%, makanan dan minuman kemasan sebesar 14,42%, kopi sebesar 7,15% dan kendaraan beserta suku cadang sebesar US$ 4,79%.

Sisanya yang sebesar 13,3% diisi oleh berbagai macam produk. Melihat komposisi itu, Jerry mengaku berbangga sekaligus bertekad agar ke depan produk manufaktur dan berbasis teknologi makin besar kontribusinya bagi ekspor.

Baca Juga: Pertamina ajak 150 UMKM Binaan ikuti gelaran Indonesia Digital Trade Show 2020

“Sesuai dengan arahan Presiden bahwa kita harus mendorong produk bernilai tambah tinggi. Itu yang menjadi perhatian kita ke depan tentu tidak melupakan kontribusi produk dan komoditas yang sudah punya kinerja baik saat ini.” Katanya.

Bagi Wamendag, TEI sendiri merupakan salah satu bagian dari rangkaian pengembangan dan promosi ekspor. Kegiatan ini terus diintegrasikan dan ditindaklanjuti dengan program kerja lain, termasuk perjanjian perdagangan.

Kabar terbaru soal perjanjian dagang adalah ditandatanganinya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) jumat 18 Desember 2020 ini.

Baca Juga: Perluas pasar pelumas dan produk UMKM, Pertamina jalin kerja sama di Australia

Wamendag menyebut bahwa penandatangana IK CEPA akan menjadi penutup tahun yang baik bagi Kementerian Perdagangan pada khususnya dan tim ekonomi Indonesia pada umumnya.

Dengan penandatanganan IK-CEPA, maka mitra dagang strategis Indonesia dengan pasar luas akan makin banyak.  Jerry menyatakan bahwa IK CEPA akan memperkuat perjanjian-perjanjian perdagangan yang sudah ada yang berkaitan dengan Korea diantaranya Asean Korean-FTA dan RCEP.

“IK CEPA istimewa karena ini merupakan perjanjian bilateral dimana preferensi yang kita dapatkan lebih mencerminkan kebutuhan dan keunggulan spesifik Indonesia serta membuka peluang investasi Korea ke Indonesia dan juga sebaliknya” kata Jerry. Untuk itu Wamendag berharap IK-CEPA ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

Selanjutnya: Tingkatan pembiayaan, Adira Finance tebar berbagai promo Virtual Expo 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×