kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.539   1,00   0,01%
  • IDX 6.853   24,96   0,37%
  • KOMPAS100 991   3,08   0,31%
  • LQ45 766   2,61   0,34%
  • ISSI 219   0,87   0,40%
  • IDX30 397   1,53   0,39%
  • IDXHIDIV20 467   0,55   0,12%
  • IDX80 112   0,43   0,39%
  • IDXV30 115   0,66   0,57%
  • IDXQ30 129   0,29   0,22%

Transaksi Berjalan Berpeluang Kembali Defisit, Kemungkinan Berlanjut hingga 2024


Kamis, 31 Agustus 2023 / 13:29 WIB
Transaksi Berjalan Berpeluang Kembali Defisit, Kemungkinan Berlanjut hingga 2024
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi neraca transaksi berjalan untuk berbalik defisit pada tahun 2023. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi neraca transaksi berjalan untuk berbalik defisit pada tahun 2023. 

Setelah, selama beberapa tahun terakhir neraca transaksi berjalan mencatat surplus. 

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, defisit transaksi berjalan pada tahun 2023 sebesar 0,4% produk domestik bruto (PDB). 

Meski demikian, ia juga melihat tetap adanya kemungkinan neraca transaksi berjalan untuk mencetak surplus di kisaran 0,4% PDB pada tahun ini. 

Baca Juga: Performa Neraca Dagang Barang Menurun, Transaksi Berjalan 2023 Diproyeksi Defisit

"Jadi, neraca transaksi berjalan tahun ini berpotensi surplus 0,4% PDB tetapi juga berpotensi defisit hingga 0,4% PDB," terang Perry di hadapan Komisi XI DPR RI, Kamis (31/8). 

Kemudian, kemungkinan defisit ini akan berlanjut pada tahun 2024. Dari perhitungannya, defisit transaksi berjalan pada tahun depan akan berada di kisaran 0,5% hingga 1,3% PDB. 

Walaupun berbalik defisit, Perry yakin ketahanan eksternal Indonesia masih akan terjaga. Plus, ini tetap akan mendukung prospek pergerakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). 

"Transaksi berjalan akan tetap menjaga prospek NPI tetap bagus. Didukung oleh aliran masuk modal asing, khususnya dari penanaman modal asing (PMA)," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×