Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata jumlah transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) makin meningkat.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan, dari awal 2023 hingga akhir Juli 2023, tota nilai transaksi LCT ekuivalen US$ 3,7 miliar.
Jumlah tersebut meningkat ekuivalen US$ 500 juta atau 15,62% bila dibandingkan dengan total nilai transaksi pada bulan sebelumnya.
Destry juga berbangga. Pasalnya, 2023 baru tujuh bulan berjalan, tetapi total nilai transaksi LCT pada tahun berjalan sudah mendekati total nilai transaksi di sepanjang tahun lalu.
"Hingga Juli 2023, transaksi sudah mencapai ekuivalen US$ 3,7 miliar. Dibandingkan sepanjang tahun lalu yang ekuivalen US$ 4,1 miliar," terang Destry saat ditanya awak media, Rabu (24/8).
Baca Juga: Semester I-2023, Total Nilai Transaksi LCT Sudah Mencapai US$ 3,2 Miliar
Hingga kini, Indonesia sudah memiliki kerja sama LCT dengan lima negara, yaitu Malaysia, Jepang, Thailand, China, dan yang terbaru Korea Selatan.
Karena baru saja meneken nota kesepahaman, BI belum mencatat adanya transaksi dengan Korea Selatan.
Namun, bila menilik daftar negara yang telah menjalin kerja sama dengan BI tersebut, Destry menyebut transaksi dengan Malaysia adalah yang paling tinggi.
"(Dengan) Malaysia adalah yang paling agresif. Penggunaannya bisa bervariasi baik dari segmen kecil dan besar," ungkapnya.
Sedangkan bila menilik jumlah pelaku, hingga bulan Juli 2023, jumlah pelaku yang sudah menggunakan LCT mencapai 2.178 atau meningkat 8,14% dari bulan sebelumnya.
Ke depan, Destry yakin penggunaan LCT akan makin masif. "Kami optimistis jumlah transaksi LCT bisa makin meningkat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News