kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Tom Lembong: Dunia modern dibangun oleh umat Islam


Jumat, 07 Juni 2019 / 19:37 WIB
Tom Lembong: Dunia modern dibangun oleh umat Islam


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan rasa bangganya menjadi Warga Negara Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dengan 230 juta dari 265 penduduk Indonesia yang beragama Islam.

Dalam video ucapan Lebaran yang secara resmi dikeluarkan BKPM, Tom Lembong –demikian sapaan pria 48 tahun itu- menyatakan, sebagai orang yang lahir, dibesarkan dan kini tinggal serta bekerja di Indonesia, ia merasakan Islam sebagai agama yang penuh kedamaian, keindahan, kearifan, pembelajaran dan ketenangan.

“Mayoritas dari kita mungkin tidak menyadari, dunia modern yang kita nikmati hari ini, dan revolusi ilmiah serta teknologi yang kita rasakan saat ini, tidak akan ada tanpa kontribusi dari umat Islam selama berabad-abad,” papar Tom dalam siaran pers, Jumat (7/6).

Dipaparkannya, dasar dari seluruh ilmu dan teknologi modern diciptakan oleh ilmuwan Yunani pada 2.300 tahun lalu. Di antaranya berkat kontribusi matematikawan seperti Euclid yang menciptakan ilmu geometri, astronom seperti Ptolemy yang menciptakan ilmu astronomi, dan juga ilmu kartografi yang saat ini kita kenal sebagai ilmu geografi. Juga filsuf Yunani seperti Aristoteles yang mengembangkan konsep logika yang tentunya menjadi dasar segala ilmu pengetahuan.

Namun, urai Tom Lembong, sekitar tahun 500 Masehi, Eropa Barat memasuki ‘masa kegelapan’ selama lima abad. “Seluruh dasar ilmu pengetahuan dan matematika akan hilang jika tidak diselamatkan oleh para cendekiawan Muslim, khususnya di bawah Kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus and Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad,” jelas sarjana arsitektur dan tata kota lulusan Universitas Harvard ini.

Kekhalifahan Abbasiyah, seperti Harun Al Rasyid, mendirikan akademi di Baghdad, mendirikan akademi di Baghdad bernama Grand Library of Baghdad yang ujungnya dikenal sebagai ‘The House of Wisdom’. Di sanalah para cendekiawan Muslim seperti Muhammad Ibn Musa al Khwarizmi mengembangkan prinsip-prinsip matematika modern.

Matematika modern ini menjadi dasar sistem buku tata keuangan yang menjadi dasar sistem akuntansi dan keuangan modern. Perkembangan ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan modern semuanya bergantung pada prinsip matematika yang dibuat oleh matematikawan dan cendekiawan Muslim.

Pria kelahiran 4 Maret 1971 ini menekankan, saat ini umat Islam sekali lagi berada di garis terdepan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Contohnya, belum lama ini Kerjaan Arab Saudi menginvestasikan dana sebesar US$ 45 miliar (642 triliun Rupiah), serta Uni Emirat Arab menginvestasikan US$ 15 miliar (214 triliun Rupiah) ke dalam US$ 100 miliar (1.426 triliun Rupiah) SoftBank Vision Fund, sehingga menjadi reksadana investasi teknologi terbesar sepanjang sejarah dunia.

“SoftBank Vision Fund merevolusi sektor demi sektor dengan menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan, robotik, bioteknologi, pencetakan 3D, kendaraan tanpa awak, dan banyak inovasi lainnya,” urai Tom Lembong.

Menteri Perdagangan 2015-2016 ini menegaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang terkenal canggih teknologi, Indonesia mengalami luapan perdagangan online nan bersejarah.

“Sebuah ledakan ekonomi digital yang telah melahirkan lima unicorn atau start-up dengan valuasi di atas US$ 1 miliar (14 triliun Rupiah). Jumlah unicorn di Indonesia ini sama banyaknya dengan jumlah unicorn di seluruh Uni Eropa,” ungkap Tom Lembong.

Ditambahkannya, Indonesia bukan hanya negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, namun juga merupakan negara Muslim demokrasi terbesar. Bahkan, kita baru saja melaksanakan yang sekarang dikenal sebagai pemilihan umum serentak satu hari paling rumit di dunia.

“Alhamdullilah, pemilu serentak ini berjalan dengan adil, transparan dan damai. Pemerintahan Presiden Jokowi terus melestarikan demokrasi kita yang masih muda, dan masa depan kita jelas cerah,” tegas Tom Lembong.

Untuk itu, kepada 1,8 miliar saudari dan saudara Muslim kita di seluruh dunia, Tom Lembong mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H yang penuh keberkahan. “Dengan semangat syukur mendalam atas berkah yang kita nikmati di Indonesia, dan atas begitu banyaknya kontribusi umat Muslim di masa lalu, masa kini, dan masa depan, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H yang penuh berkah dan kebahagiaan,” kata Tom Lembong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×