Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rapat pleno DPP Partai Golkar yang membahas Musyawarah Nasional IX Partai Golkar berjalan ricuh. "Hujan" interupsi terjadi seiring beterbangannya botol air kemasan ke arah meja pimpinan rapat dan sejumlah gelas yang dipecahkan.
Hujan interupsi terjadi setelah Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga memutuskan bahwa Munas IX akan digelar di Bali mulai 30 November 2014. Keputusan itu diambil sesuai dengan hasil Rapimnas VII Partai Golkar yang digelar di Yogyakarta.
"DPP Partai Golkar akan memutuskan untuk menjalankan keputusan Rapimnas VII di Yogyakarta dengan sebaik-baiknya," kata Theo, Selasa (25/11).
Seusai mengatakan itu, Theo langsung menutup rapat dan meninggalkan lokasi. Saat itu juga, interupsi dilontarkan oleh sejumlah peserta rapat pleno. Ada yang maju sampai ke depan, ada juga yang melempar botol air kemasan dan memecahkan gelas.
"Ini bukan pleno, melainkan membaca pengumuman. Saya nyatakan mosi tidak percaya untuk DPP Partai Golkar," kata seorang politisi Golkar, Agun Gunandjar.
Di meja pimpinan rapat, hanya tersisa Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono yang kemudian menampung semua aspirasi peserta rapat. Sementara itu, pimpinan Golkar lainnya, seperti Idrus Marham, Sharif Cicip Sutardjo, dan Fadel Muhammad, mengikuti Theo, meninggalkan ruang rapat untuk menuju gedung lain di Kompleks Kantor DPP Partai Golkar. (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News