Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, transfer ke daerah dialokasikan Rp 814,7 triliun, untuk mendukung sektor prioritas yang akan dilaksanakan daerah.
Defisit anggaran didorong semakin menurun menjadi Rp 598,2 triliun atau 2,84% PDB. Namun dengan menjaga belanja negara sebesar Rp 3.061,3 triliun, cukup memadai untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi agar semakin menguat serta mendukung berbagai agenda pembangunan secara optimal.
Baca Juga: Begini Saran Apindo Agar Indonesia Terhindar dari Dampak Resesi Global
Secara rinci, berikut postur dalam UU APBN 2023:
- Pertumbuhan ekonomi: 5,3%
- Laju inflasi: 3,6%
- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS: Rp 14.800
- Tingkat Bunga SUN-10 tahun: 7,90%
- Harga minyak mentah Indonesia: US$ 90 per Barrel
- Lifting Minyak Bumi: 660 ribu barel per hari
- Lifting Gas Bumi: 1.100 ribu barel setara minyak per hari
Baca Juga: Pemerintah dan Banggar Sepakati RUU APBN 2023 Dibawa ke Paripurna Hari Ini
Berikut sasaran dan indikator pembangunan 2023:
- Tingkat pengangguran terbuka: 5,3% - 6%
- Tingkat kemiskinan: 7,5% - 8,5%
- Rasio gini: 0,375 - 0,378
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM): 73,31 - 73,49
- Nilai Tukar Petani (NTP): 105- 107
- Nilai Tukar Nelayan (NTN): 107-108
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News