Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
Untuk seksi 6 sendiri merupakan area perbukitan yang secara medan luar biasa topografinya. Seksi 6 ini merupakan penghubung dua objek wisata yang cukup besar yaitu pantai Gemah dan pantai Prigi.
Tantangan untuk seksi 6 yaitu topografinya, karena bebatuannya luar biasa banyak sehingga perlu menggunakan teknologi khusus.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Achmad, digunakan teknologi metode “blasting” (peledakan) dikarenakan apabila menggunakan alat berat braker yang biasa digunakan untuk pemecah bebatuannya akan memakan waktu cukup lama.
"Untuk tipe peledakannya menggunakan skala kecil, kalau menggunakan skala yang besar ditakutkan mengganggu ekosistem sekitar. Sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan kawasan di Provinsi Jawa Timur, material hasil proses peledakan (blasting) tersebut akan digunakan sebagai rest area dan agropark,“ ujar Achmad.
Selanjutnya untuk seksi 7, saat ini pekerjaan utamanya adalah tanah galian, timbunan dan jenis perkerasannya menggunakan aspal.
Selain itu juga terdapat pembangunan dua jembatan yaitu Jembatan Kenongo dan Jembatan Watusewu dengan jenis rangka baja dan kombinasi girder.
"Untuk progress saat ini sudah mencapai 53,01 %. Ditargetkan akan rampung di Februari 2022. Tantangan untuk di seksi 7 sendiri yaitu saat dilakukan konstruksi ternyata sedikit berbeda dengan yang direncanakan," tutur Subki.
Selanjutnya: Kementerian PUPR selesaikan 3 jembatan ganda di jalur Riau-Sumbar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News