Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berupaya meningkatkan peran ekonomi syariah dalam perekonomian nasional. Salah satunya dengan mendorong ekonomi syariah berbasis aktivitas usaha pondok pesantren yang dinilai memiliki potensi besar.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, bank sentral telah bekerja sama dengan Kementerian Agama dan sekitar 250 pondok pesantren dalam rangka implementasi langkah strategis untuk mendorong kemandirian pesantren sejak tahun 2017.
Baca Juga: Pemerintah luncurkan program beasiswa santri untuk jenjang magister dan doktoral
Langkah pertama, penyusunan standarisasi laporan keuangan unit usaha pesantren. Kedua, pemberdayaan unit usaha pesantren melalui pilot project kegiatan usaha potensial.
Ketiga, pengembangan virtual market untuk mendorong lini usaha pesantren. Dan terakhir, pengembangan holding pesantren yang berfungsi sebagai perusahaan skala nasional
“Kami kerja sama baru dengan 250 pondok dari total sekitar 32 ribu pondok pesantren. Tentunya langkah BI masih jauh,” tutur Dody dalam Sarasehan Nasional Pesantren yang merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Selasa (12/11).
Baca Juga: Menko PMK : Pesantren Konkret Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Oleh karena itu, BI bersama 110 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia dalam ISEF 2019 mendeklarasikan inisiasi pembentukan usaha induk (holding bisnis) pesantren nasional.
Holding pesantren merupakan integrasi beberapa unit usaha pesantren guna memperkuat keberadaan dari sisi pemodalan, pengembangan pasar hingga akses informasi.