kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 meningkat, tetap disiplin 3M


Jumat, 13 November 2020 / 19:45 WIB
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 meningkat, tetap disiplin 3M


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Covid-19 menyebutkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren membaik. Hal ini memberikan optimisme tinggi bagi masyarakat dalam melewati masa pandemi Covid-19.

Recovery rate (rasio kesembuhan) dari seluruh total kasus Covid-19 mencapai 82,84%. Angka sembuh dan selesai isolasi Covid-19 meningkat dibandingkan sebelumnya, yaitu 80.51%”, kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/11).

Satgas Covid-19 menyatakan, keseriusan pemerintah dalam menangani pasien Covid-19 juga terlihat dari suplai obat penanganan Covid-19 yang terus terdistribusi dengan cukup. Dengan tujuan meningkatkan rasio kesembuhan, mulai 4 November, obat penanganan Covid-19 ini sudah didistribusikan ke 34 Dinas Kesehatan Provinsi dan 779 rumah sakit di seluruh Indonesia.

Pemerintah juga terus melakukan pemenuhan suplai obat penanganan Covid-19 hingga bulan Desember 2020 mendatang. Jumlah tenaga medis pun mencapai 300.000 orang yang bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Virus corona: 3M sudah banyak yang paham, saatnya sosialisasikan 3T

dr. Gia Pratama Putra, dokter Kepala Instalasi Gawat Darurat salah satu rumah sakit di Jakarta, menyatakan, setidaknya ada 3 fase yang harus dihadapinya hampir setiap hari dalam menangani pasien Covid-19. Fase pertama yakni, meyakinkan pasien positif Covid-19 bahwa penyakit ini bisa dilalui.

“Keyakinan akan kesembuhan adalah 50% kesembuhan. Virus ini sebenarnya bisa kalah dengan daya tahan tubuh kita sendiri. Jadi biarkanlah bapak ibu, tidak usah fokus pada penyakitnya. Biarkan dokter-dokter kita yang fokus pada penyakitnya. Bapak ibu fokuslah menjaga diri dan kesehatan”, ungkap Gia.

Fase kedua, saat pasien harus diisolasi sehingga tidak boleh bertemu dengan keluarga ataupun teman. Sebagai tenaga kesehatan, dokter harus terus berkunjung menyemangati para pasien dan berperan sebagai keluarga kedua pasien Covid-19.

Setelah itu memasuki fase ketiga dimana terdapat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, kesembuhan pasien. Sementara kemungkinan kedua adalah hasil yang tidak diinginkan yakni, meninggalnya pasien Covid-19.

“Mengobati memang penting, namun mencegah lebih baik. Jadi, cara kita menurunkan risiko infeksi adalah menurunkan jumlah virus. Caranya melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan meningkatkan imunitas tubuh," ujar dia.

Gia mengatakan, cara meningkatkan imunitas ini ada tiga, yang pertama memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup dan baik. Artinya sayur dan buah harus dikonsumsi setiap hari. Kedua, istirahat yang cukup. Penelitian terbaru mengatakan, manusia itu idealnya tidur 6-7 jam, tidur sebelum jam 11 malam dan bangun sebelum jam 5 pagi, itu yang paling baik. Terakhir, olahraga rutin.

“Ini banyak yang tidak dilakukan di saat kita bekerja dari rumah. Padahal ada banyak olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah”, terang Gia.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (13/11): Tambah 5.444 kasus, ingat jaga jarak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×