kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Tingkat Kemiskinan 2024 Diproyeksi Sulit Mencapai Target Pemerintah, Ini Alasannya


Kamis, 07 Desember 2023 / 13:18 WIB
Tingkat Kemiskinan 2024 Diproyeksi Sulit Mencapai Target Pemerintah, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Indef memproyeksikan tingkat kemiskinan pada 2024 akan turun tipis dari 9,36% pada Maret 2023 menjadi 9,16% pada tahun 2024. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat kemiskinan pada 2024 akan turun tipis dari 9,36% pada Maret 2023 menjadi 9,16% pada tahun 2024.

Penurunan tingkat kemiskinan tersebut masih jauh dari harapan pemerintah yang menargetkan turun di kisaran 6,5% hingga 7,5%.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menyampaikan, akan sangat sulit untuk mencapai target kemiskinan yang di urung pemerintah. Sebab stimulus yang diberikan pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin atau tidak mampu masih dalam bentuk bantuan langsung.

Baca Juga: Pengentasan Kemiskinan Estrem Jadi Nol Persen pada 2024 Hadapi Banyak Tantangan

Misalnya seperti bantuan sosial (bansos) beras, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT) dan lainnya.

Eko menyampaikan, untuk mencapai tingkat kemiskinan 6% tidak hanya cukup dengan memberikan bansos, tetapi harus juga dilakukan pemberdayaan masyarakat. 

Misalnya dengan memberikan pendampingan dan pelatihan, serta modal usaha agar masyarakat bisa terangkat dari kemiskinan.

“Kalau dikasih bansos terus ya hanya temporer, ke daya beli dapat bertahan,”  tutur Eko kepada Kontan.co.id, Kamis (7/12).

Baca Juga: Untuk Kesejahteraan Rakyat, Ganjar Tawarkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Faktor lain yang menyebabkan tingkat kemiskinan sulit mencapai target pemerintah adalah karena  daya beli masyarakat bawah masih melemah, dan tabungan masyarakat di bawah Rp 100 juta juga melambat.

Meski begitu, Eko berharap setidaknya tingkat kemiskinan tahun depan setidaknya tidak meningkat. Ia tetap optimis tingkat kemiskinan akan sedikit menurun pada tahun depan menjadi 9,15%.

Hal ini didorong oleh bansos pemerintah yang tetap dipertahankan, masih ada subsidi BBM, dan konsumsi naik karena ada belanja pemilu meskipun inflasi masih di atas 3%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×