kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.784   20,00   0,12%
  • IDX 8.062   21,53   0,27%
  • KOMPAS100 1.115   0,58   0,05%
  • LQ45 797   1,11   0,14%
  • ISSI 280   0,87   0,31%
  • IDX30 418   0,45   0,11%
  • IDXHIDIV20 481   0,74   0,15%
  • IDX80 122   0,38   0,31%
  • IDXV30 134   0,54   0,40%
  • IDXQ30 133   0,33   0,25%

Timur janji akan tuntaskan rekening gendut polisi


Kamis, 08 Maret 2012 / 17:38 WIB
ILUSTRASI. LTMPT: Peserta SNMPTN tunggu pengumuman sebelum daftar SBMPTN 2021.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Timur Pradopo berjanji akan menindaklanjuti hasil temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai rekening keuangan mencurigakan yang melibatkan oknum Kepolisian.

Menurut Timur, pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan masalah rekening gendut yang diduga dimiliki orang-orang di lembaga kepolisian. Tapi temuan dari PPATK itu sebenarnya masih bersifat informasi, bukan hasil analisis mengenai transaksi keuangan yang mencurigakan. "Yang jelas kami melakukan proses terhadap oknum-oknum yang diduga melakukan pelanggaran. Semua pengecekan sudah kami lakukan, karena kami berkomitmen untuk menuntaskan masalah ini," tegas Timur seusai rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Gedung DPR, Jakarta, pada Kamis (7/3).

Menurut Timur, kepolisian akan bergerak menindaklanjuti temuan PPATK dengan mencari tahu apakah pelanggaran tersebut sudah memenuhi unsur pidana atau belum. Tapi Timur tidak bersedia membeberkan hasil penyidikan internalnya. "Penyidikan masih terus dilakukan oleh kepolisian. Kami tidak bisa sampaikan hasil penyidikan kepada masyarakat," tandasnya.

Meski begitu, Timur berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus rekening gendut milik anggota kepolisian. "Kita tidak berandai-andai. Kita lakukan sebagai komitmen, kalau memang memenuhi unsur saya kira kita tunggu hasil penyidikan lebih lengkap," pungkas Timur.

Sebagai informasi saja, PPATK berhasil mengungkap beberapa transaksi mencurigakan: 707 hasil analisis untuk PNS, 89 hasil analisis untuk anggota kepolisian, 12 hasil analisis untuk jaksa, 17 hasil analisis untuk hakim, 1 hasil analisis untuk KPK, dan 65 hasil analisis anggota legislatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×