Reporter: Noverius Laoli |
JAKARTA. Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo mengaku belum menyerahkan nama-nama calon penggantinya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Pasalnya, sampai hari ini, Presiden belum memintanya.
"Saya belum menyerahkan nama-nama calon kapolri ke bapak presiden, karena sampai sekarang masih belum diminta," ujar Timur di Istana Negara, Jumat (26/7). Menurut Timur yang akan menggantikannya nanti berasal dari perwira tinggi kepolisian yang umumnya dari jenderal bintang tiga.
Timur bilang terkait sembilan perwira tinggi kepolisian yang melaporkan harta kekayaan atau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan hal biasa. Pasalnya, LHKPN merupakan salah satu syarat untuk menduduki jabatan tinggi di kepolisian.
"Memang perwira tinggi harus mengisi itu (LHKPN), saya kira sesuatu yang harus dilaksanakan," tambah Timur.
Sampai saat ini, terdapat sejumlah nama yang beredar sebagai calon kapolri. Khusus dari jenderal bintang tiga mereka adalah Kabareskrim Polri Komjen Sutarman, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.
Adapun untuk jenderal bintang dua ialah Kadiv TI Inspektur Jenderal (Pol) Tubagus Anis Angkawijaya yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Barat, Wakabareskrim Polri Irjen Pol Anas Yusuf, Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi, Kakorlantas Irjen Pudji Hartanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno, Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi, dan Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution.
Bila jenderal bintang dua terpilih menjadi Kapolri, mereka harus terlebih dahulu mendapat pangkat bintang tiga baru jenderal bintang empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News