Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution bersama menteri ekonomi lain pada pagi hari ini melakuakan rapat internal di Istana Presiden. Darmin menyebut ada tiga hal utama yang menjadi pokok pembahasan hari ini.
Adapun pembahasan terkait dengan ekspor impor, Pph 22 dan TKDN. "Selain ekspor, yang detil dibahas juga impor. Impor itu lebih banyak sebenarnya. Tapi bukan kepada bea masuk tapi kepada PPH impor yang pembatasan barang produksi PPH 22 itu lebih banyak kesitu," kata Darmin di Gedung Kemenko Jakarta Pusat, Selasa (4/9).
Lebih lanjut dalam pembahasan ekpor ini akan dipilih komoditi mana yang paling cepat. Lebih lanjut keputusan akan diumumkan pekan ini. "Nanti dipilih mana yang paling cepat. Itu yang akan dibuat diumumkan sebagai langkah yang akan dilakukan jangka pendek," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa komoditas itu harus diidentifikasi satu persatu sebagai rencana ekspor jangka pendek. Namun Darmin masih enggan menyebut industri mana saja yang menjadi acuan.
"Itu kan bicara jangka pendek. Mana yang bisa didorong jangka pendek, bukan kalau tiga atau lima tahun lagi. Artinya itu yang mesti mereka identifikasi satu per satu," tegasnya.
Selanjutnya dalam pembahasan Tingkat Komponen Daalm Negeri (TKDN), juga dibahas dan dikatakan bahwa komoditi tertinggi adalah pembangkit listrik.
"Yang ketiga yang dibahas itu TKDN. Terutama di listrik itu yang paling tinggi kan impor kontennya, pembangkit listrik. Kalau jalan itu tidak terlalu tinggi, kalau jembatan itu juga tidak terlalu tinggi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News