kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga fokus: Pangan, infrastruktur, maritim


Jumat, 15 Mei 2015 / 10:05 WIB
Tiga fokus: Pangan, infrastruktur, maritim
ILUSTRASI. Waspada pneumonia, Kementerian Kesehatan himbau masyarakat melakukan langkah-langkah di bawah ini! Saat ini China bagian utara sedang mengalami masalah kesehatan dengan meningkatnya kasus pneumonia pada anak-anak. WHO pun turut mempublikasikan adanya pneumonia yang belum terdiagnosa pada 22 November 2023. Kasus ini meningkat sejak Mei 2023 di mana banyak rawat jalan dan rawat inap anak karena mycoplasman pneumoniae. Kemudian pada Oktober 2023 angka penyakit karena respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus dan influenza juga meningkat meski saat ini telah turun. Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat agar tidak panik menyusul penyebaran pneumonia misterius. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi mengatakan masyarakat sebaiknya justru meningkatkan kewaspadaan diri terlebih bila melakukan perjalanan ke luar negeri. Melansir Kementerian Kesehatan, pneumonia yang saat ini merebak di China pada prinsipnya sama dengan pneumonia yang terjadi di masyarakat sebelumnya yaitu karena infeksi bakteri. Hanya saja penyebab pneumonia di China banyak disebabkan oleh bakteri mycoplasma pneumoniae. Bakteeri ini merupakan penyebab umum infeksi pernapasan sebelum Covid-19. Adapun masa inkubasinya cukup panjang sehingga penyebarannya tidak secepat virus penyebab Covid-10 dan tingkat fatalitasnya rendah. Nah untuk mencegah penularan di Indonesia, ini langkah-langkah yang perlu dilakukan masyarakat: Lakukan vaksin influenza, Covid-19 dan patogen pernapasan lainnya Jaga jarak dan hindari kontak dengan orang yang sedang sakit Pastikan memiliki ventilasi udara memadai di rumah Cuci tangan dengan baik dan benar memakai sabun antiseptik an air mengalir Saat merasa sakit jangan keluar rumah Tetap gunakan masker saat akan berkegiatan di luar rumah Segera ke rumah sakit jika mengalami batuk, susah napas dan demam.


Reporter: Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah berjanji akan segera menyerahkan rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sesuai rencana, RKP itu mulai dibahas oleh DPR pada 20 Mei mendatang.

Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Perekonomian, mengatakan, secara garis besar, RKP yang nantinya bakal jadi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 itu berisi beberapa prioritas. Antara lain, program percepatan infrastruktur, kedaulatan pangan,  dan maritim.

Selain itu, pada program non ekonomi, anggaran RKP tahun 2016 akan fokus pada program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan kartu program sosial sesuai janji Presiden saat kampanye tahun lalu.

Selain itu, APBN 2016 disusun dengan asumsi yang lebih terukur. Sebab, Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh kementerian dan lembaga tidak membuat program kerja yang terlalu banyak. "Para menteri diminta presiden untuk melihat kembali rencana kerjanya," kata Sofyan, usai mengikuti sidang kabinet paripurna dengan agenda pembahasan RKP 2016 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/5).

Permintaan Jokowi agar RKP 2016 disusun lebih realistis, bukan tanpa dasar. Jokowi menilai, APBN Perubahan (APBN-P) 2015 tidak realistis. Salah satu indikasinya, bisa dilihat dari target pertumbuhan ekonomi 5,7% yang dipatok APBN-P 2015 di tengah melambatnya ekonomi global.

Andrinof Chaniago, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menambahkan, asumsi makro yang akan disusun dalam RKP 2016 masih sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Di antaranya, target pertumbuhan ekonomi dipatok berada di kisaran 6%-6,6%. Sebelumnya, Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2016 mencapai 6-6,6%. Itu dengan peningkatan optimalisasi belanja negara, serta efisiensi fiskal melalui penurunan defisit anggaran. "Nanti anggarannya dipaparkan sesuai RPJMN," kata Andrinof.

Selain pertumbuhan ekonomi 6-6,6%, pemerintah memproyeksikan asumsi makro pada 2016, antara lain, laju inflasi 3%-5%, nilai tukar rupiah Rp12.700-Rp13.100 per dollar Amerika Serikat (AS), harga minyak mentah Indonesia (ICP) 60-80 dollar AS per barel, lifting minyak 830.000-850.000 barel per hari, dan lifting gas 1,1 juta-1,2 juta barel setara minyak per hari.

Lana Soelistyaningsih, Ekonom Samuel Asset Manajemen menilai, target asumsi makro tahun ini memang dipatok pemerintah terlalu tinggi. Padahal, situasi perekonomian global sedang bergejolak. Akibatnya, lanjut Lana, penerimaan pajak tahun ini bakal sulit tercapai. Selain itu, defisit anggaran juga berpotensi semakin melebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×