kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tifatul: Presiden minta parpol koalisi sudahi ketegangan


Rabu, 02 Maret 2011 / 19:09 WIB
Tifatul: Presiden minta parpol koalisi sudahi ketegangan
ILUSTRASI. AWAN TEBAL - Awan hitam berlahan bergerak diatas gedung bertingkat di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2019) Walaupun awan tebal menyelimuti Jakarta tetapi tidak menimbulkan hujan deras seperti yang di npridiksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofis


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menilai baik pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meredakan ketegangan antarpartai politik pendukung pemerintah. Menurutnya, sangat jelas Presiden SBY meminta partai koalisi jangan ribut.

Sebab, membuat malu di hadapan rakyat. "Jadi saya rasa cooling down dulu, jangan sibuk bertengkar," ujar Tifatul usai rapat kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah ASEAN 2011, Rabu (2/3).

Menurutnya, saling menuding antaranggota koalisi malah membuat keadaan makin ramai dan tidak kondusif. Kuncinya, kata Tifatul, kebersamaan dan komunikasi terus-menerus. "Buka lagi kontrak politik, kalau tidak setuju yang mana, harus dikomunikasikan bersama dan tegas," imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Tifatul menambahkan, pemerintah yang dibangun atas dasar koalisi ini telah menghasilkan pembangunan ekonomi yang berjalan baik dan mendapat nama baik di masyarakat internasional. Adapun persoalan perombakan atau reshuffle, kata Tifatul terserah kepada Presiden SBY.

Saat memberi pernyataan soal koalisi di kantornya, Selasa (1/3), Presiden SBY meminta perdebatan antara anggota koalisi segera dihentikan. Alasannya, tidak elok di hadapan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×