kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Tidak sesuai fakta, BFI minta penetapan skorsing dicabut


Selasa, 04 September 2018 / 11:04 WIB
Tidak sesuai fakta, BFI minta penetapan skorsing dicabut
ILUSTRASI. BFI Finance


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Handoyo

Menurut Hotman masalah klaim kepemilikan saham ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika APT dan Ongko Grup membayar utang-utangnya pada tahun 1999 silam. Karena tak kunjung membayar utang, maka saham APT dan Ongko di BFI yang sebelumnya memang menjadi objek jaminan atau gadai pun lantas dieksekusi untuk dijual.

Sekadar mengingatkan, Grup Ongko dikendalikan oleh taipan Kaharuddin Ongko yang juga pemilik Bank Umum Nasional. Bank tersebut dibekukan saat krisis ekonomi pada 1998 dan menerima dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Ongko kemudian masuk sebagai debitor Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan utang sekitar Rp 7,8 triliun.

“APT mengklaim memiliki saham BFI karena saham ini nilainya sudah triliunan di market. Kalau lihat nilai segitu, siapa yang tidak akan berusaha berjuang. Coba dulu waktu krismon, dimana dia sebagai pemilik saham, mau enggak nanggung utang-utang BFI,” kata Hotman.

Rencananya, Permohonan Pencabutan Penetapan No. 120/G/2018/PTUN.JKT dari BFI Finance tersebut, akan disidangkan pada persidangan selanjutnya, 17 September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×